Hitekno.com - Game Dota 2 sempat merajai genre MOBA, dengan jumlah pemain jutaan. Namun kini popularitas Dota 2 sudah mulai tergerus hadirnya game MOBA mobile serperti Mobile Legends.
Dota 2 juga masih memegang cabang eSport dengan total hadiah terbesar saat ini. Belum ada yang bisa melampaui total hadiah dari kompetisi Dota 2.
Namun menurut statista.com, jumlah pemain Dota 2 ini dari hari ke hari makin menurun.
Baca Juga: Alienware luncurkan Elite Gaming Mouse 2018, Ringan dan Gahar
Jumlah pemain Dota 2 (sumber: statista.com)
Apa yang menyebabkan jumlah pemain Dota 2 ini makin terus berkurang dan banyak yang berpaling ke Mobile Legends?
Baca Juga: Headset Gaming Alienware Terbaru, dengan 7.1 Surround Sound
Berikut ini beberapa alasan para pemain yang pindah ke Mobile Legends:
Lama permainan
Baca Juga: Deretan Atlet eSports Indonesia yang Cantik dan Berprestasi
sumber foto: pixabay
Untuk satu permainan Dota2 setidaknya membutuhkan waktu 60 menit, belum dengan nunggu lawan dan lain-lain.
Walaupun sudah ada Turbo, namun tetap saja satu pertandingan lebih dari 30 menit.
Baca Juga: Spek Dewa, Ponsel Gaming Asus ROG Kuat Mainkan Game Berat Ini
Mobile Legends menawarkan permainan yang cepat, cocok bagi pemain yang punya waktu terbatas.
Bermain di mana saja
Dota2 cuma ada di PC saja, yang tidak mudah dibawa-bawa. Walau ada laptop tapi tidak se-mobile ponsel.
Mobile Legends yang game mobile dapat dimainkan di mana saja, tidak terbatas seperti PC atau laptops.
Rumit
sumber foto: 9gag
Sistem permainan Dota 2 dianggap terlalu rumit dibanding Mobile Legends.
Awalnya kerumitan ini jadi tantangan bagi para pemain untuk menguasainya.
Sayangnya tidak semua orang seniat itu mempelajari game, banyak yang mencari mudahnya.
Kemudahan dalam bermain Mobile Legends ini membuat popularitasnya terus meningkat hingga ke kalangan non-gamer.
Spesifikasi hardware
sumber foto: lipitoronline.pw
Dota 2 memang tidak membutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi, namun tidak bisa juga dengan sembarang PC.
Setidaknya membutuhkan PC atau laptop dengan harga di atas 3 jutaan.
Berbeda dengan Mobile Legends, cukup dengan smartphone harga satu jutaan pun sudah bisa memainkannya.
Banyak pemain Toxic
sumber foto: xonebros
Pemain Toxic adalah sebutan untuk pemain yang merusuh dan membuat permainan menjadi tidak sehat lagi.
Baik di Dota 2 maupun Mobile Legens, banyak pemain yang seperti ini.
Sayangnya di Dota 2, Valve dianggap terlalu lamban dalam menanggapi laporan para pemain.
Game mekanik Toxic
sumber foto: imgflip
Dota 2 membuat banyak quest yang memaksa pemain untuk menggunakan hero yang tidak dikuasainya.
Belum lagi pemain akan diminta melakukan sejumlah hal untuk menyelesaikan quest.
Ini yang membuat pemain jadi lebih fokus menyelesaikan quest dibanding menang dalam pertandingan.
Jual beli MMR
sumber foto: 9gag
Matchmaking Ratio (MMR) dibuat untuk mempertemukan pemain yang setingkat skill-nya dalam pertandingan.
Sayangnya banyak terjadi jual beli id dengan MMR tinggi ada juga jasa Joki MMR.
Sehingga pemain yang skillnya rendah dan pas-pasan bisa punya id dengan MMR tinggi.
Ketika di pertandingan, pemain yang beli MMR ini harus bertemu dengan pemain lain yang MMR-nya setingkat tapi skillnya lebih tinggi.
Terjadilah permainan yang tidak seimbang dan tidak sehat.
Hitekno.com/Agung Pratnyawan