Hoaks, Pelaku Penembakan di Selandia Baru Tidak Terinspirasi dari Game

Ternyata media telah salah persepsi karena pernyataan teroris yang terpotong.

Vika Widiastuti | Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Sabtu, 16 Maret 2019 | 19:32 WIB
Foto Facebook Brenton Tarrant, sang pelaku penembakan. (Facebook)

Foto Facebook Brenton Tarrant, sang pelaku penembakan. (Facebook)

Hitekno.com - Dalam laporan terbaru kepolisian setempat (15/03/2019), terdapat 49 orang tewas dalam penembakan dua masjid di Christchurch tengah, Selandia Baru, pada hari Jumat. Media besar asal Australia dan Selandia Baru langsung mengembuskan kabar bahwa sang teroris, Brenton Tarrant, terinspirasi dari game PUBG atau Fortnite.

Hal tersebut disinyalir karena Tarrant melakukan live streaming seperti para gamer melakukannya ketika bermain game PUBG atau Fortnite.

Ternyata terdapat mispersepsi mengenai manifesto berjudul The Great Replacement yang diunggah oleh Brenton Tarrant.

Baca Juga: Bukan Game Gratis, Ini Harga Stardew Valley Versi Android

Sebelumnya, artikel kami yang bersumber dari Sidney Morning Herald (SMH) mengatakan bahwa Tarrant terinspirasi dari game Fortnite berdasarkan kata-katanya.

PUBG. (Twitter/@PUBG)
PUBG. (Twitter/@PUBG)

Kini sebagian besar dari media Australia dan Selandia Baru sudah menarik dan menghapus kata tersebut karena terjadi mispersepsi.

Berdasarkan manifesto asli Brenton Tarrant yang bersumber dari Nex 24, ia mengaku mengenal game-game tersebut namun menambahkan kata ''No'' yang berarti bahwa ia tidak terinspirasi dari game tersebut.

Baca Juga: Gelar Resepsi Pernikahan Ala Legends of Zelda, Pasangan Gamer Lakukan Ini

Dalam manifestonya, terdapat sebuah pertanyaan yang berbunyi ''Apakah kamu diajari kekerasan dan ekstremisme melalui permainan video, musik, sastra, film?''

Jawaban dari Tarrant adalah ''Ya, Spyro the dragon 3 mengajari saya etno-nasionalisme. Fortnite melatih saya menjadi pembunuh dan melakukan gaya pamer di depan mayat musuh saya. Tidak''.

Salah satu penggalan dari manifesto Brenton Tarrant. (Nex 24)
Salah satu penggalan dari manifesto Brenton Tarrant. (Nex 24)

Ia juga mengaku bahwa ketika muda dulu ia merupakan seorang komunis. Akhirnya ia menjadi seorang anarkis dan terakhir menjadi eco-fasis.

Baca Juga: Anak Sekarang Mana Tahu, 7 Keseruan yang Cuma Dialami Gamer Zaman Dulu

Tarrant mengaku membenci mereka yang tidak secara etnik masuk ke budaya Eropa atau kulit putih.

Itulah yang mendasari dia melakukan penyerangan sehingga mengakibatkan puluhan muslim meninggal karena terkena tembakan.

Dengan adanya screenshot dari manifesto Tarrant ini kita bisa mengetahui bahwa ia sebenarnya tahu game tersebut (Fortnite), tetapi tidak terinspirasi.

Baca Juga: Siap Rilis, Sekiro: Shadows Die Twice Goda Gamer dengan Trailer Ini

 

Berita Terkait
Berita Terkini

MPL Malaysia menjadi kompetisi Mobile Legends yang menarik namun berbeda dari MPL lainnya seperti Indonesia dan Filipina...

games | 06:00 WIB

PBESI menjelaskan rencana mereka membuat event esports di Indonesia yang jauh lebih luar biasa dengan konsep esports Tou...

games | 22:09 WIB

Tim gabungan dari empat pemain Rusia dan satu pemain Jerman ini mampu bertahan sampai empat besar M6 Mobile Legends....

games | 14:49 WIB

Borderlands 4adalahgameBorderlands yang paling ambisius hingga saat ini....

games | 11:17 WIB

Tak hanya Astro Bot dan Balatro yang mendominasi, ada Methapor: ReFantazio yang meramaikan The Game Awards 2024....

games | 12:30 WIB