Hitekno.com - Dilaporkan baru-baru ini bocah lelaki di Taiwan memilih mengakhiri hidupnya setelah ia dilarang bermain game League of Legends oleh ayahnya.
Bocah berumur 15 tahun ini diketahui bernama Cheng berdebat dengan ayahnya sebelum mengakhiri hidupnya.
Ia beradu argumen dengan ayahnya karena dilarang memainkan game online League of Legends.
Baca Juga: Akun Twitter Politikus Ini Diretas dan Sebar Foto Syur
Cheng dilarang ayahnya bermain League of Legends ini karena ia disuruh belajar untuk ujian di sekolahnya.
Dilansir dari laman Apple Daily, saat pukul 21:30 waktu setempat, ayahnya memarahi Cheng saat ia berada di tengah-tengah permainan.
Kemudian tiba-tiba ayahnya mematikan komputer sebelum meninggalkan ruangan dan membuat Cheng tersebut kesal.
Baca Juga: Nokia X71 Resmi Meluncur, Smartphone Pertama Nokia dengan 3 Kamera Belakang
Karena rasa kesal tersebut, Cheng memilih melompat dari jendela kamarnya yang berada di lantai tiga.
Akibatnya, Cheng menderita trauma kepala yang parah akibat benturan. Cheng baru ditemukan sekitar pukul 22:30 saat kakeknya kembali dari perjalanan dan menemukannya tergeletak di lantai dalam genangan darah yang keluar dari kepalanya.
Sesaat ditemukan ia langsung dilarikan ke rumah sakit, namun sudah terlambat bocah tersebut dinyatakan meninggal secara tragis sekitar pukul 3 pagi waktu setempat.
Baca Juga: Main Twitter, Prabowo Subianto Kebanjiran Permintaan Folbek
Cheng dikenal dengan pribadi yang ceria, perhatian dan seorang siswa bintang kelas yang berprestasi di sekolah.
Bocah yang tinggal bersama ayah sama saudara perempuannya ini juga dikenal sangat disukai oleh teman-teman kelasnya.
Kabarnya, Cheng berada di bawah tekanan berat karena ujian masuk sekolah menengahnya akan datang dan ia menghabiskan waktu bermain video game untuk menghilangkan stres.
Baca Juga: Nampang di TENAA, Ini Bocoran Samsung Galaxy A60 dan Galaxy A70
Sebelum ia ditemukan meninggal karena melompat dari jendela, ia baru saja pergi makan siang bersama teman-teman dan keluarganya memesan pizza untuk merayakan ulang tahunnya.
Pihak kepolisian telah menemukan pesan bunuh diri Cheng yang berisi bahwa ia memiliki pikiran untuk bunuh diri dan ingin menjadi burung riang yang terbang bebas.
Cheng juga meninggalkan pesan bunuh diri sekaligus sisa uang sakunya kepada sahabatnya, Wu yang telah menjadi teman sekelasnya selama 9 tahun.
''Tolong berikan uang ini kepada Wu untuk membalasnya atas persahabatannya selama 9 tahun terakhir. Terima kasih telah menghabiskan banyak waktu bersama saya selama 9 tahun ini, terima kasih banyak,'' katanya dalam pesan tersebut.
Kematian akibat game bukan pertama kalinya terjadi, sebelumnya seorang gamer jatuh dari balkon saat asyik bermain game di Thailand beberapa waktu lalu.