Sejalan dengan WHO, CEO Sony Ingin Perangi Kecanduan Main Game

CEO Sony ingin serius mencegah kecanduan main game.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 29 Mei 2019 | 10:30 WIB
Ilustrasi main game di PlayStation 4. (Unsplash/ Ion Şipilov)

Ilustrasi main game di PlayStation 4. (Unsplash/ Ion Şipilov)

Hitekno.com - Badan kesehatan dunia, WHO telah resmi memasukkan kecanduan main game sebagai penyakit mental dengan sebutan gaming disorder. Keputusan ini memang menimbulkan pro-kontra.

CEO Sony, Kenichiro Yoshida pun sependapat dengan WHO mengenai kecanduan main game. Bahkan ia juga mengungkapkan untuk memerangi masalah gaming disorder ini.

"Kita perlu menganggapnya dengan serius dan mengambil tindakan pencegahan," kata Kenichiro Yoshida seperti dikutip dari Kyodo News.

Baca Juga: Waduh, WHO Resmi Tetapkan Kecanduan Main Game Sebagai Penyakit Mental

"Kami sudah menerapkan sistem rating (untuk membatasi pemain berdasarkan usia) dan akan mengambil tindakan berdasarkan standar kami sendiri," lanjutnya.

Sony juga telah memberikan setting parental control ke PlayStation 4 yang bisa membatasi jumlah waktu bermain anak di konsol game tersebut.

WHO sendiri resmi memasukkan dalam klasifikasi penyakit internasional. Langkah ini mendorong para profesional kesehatan untuk melakukan tindakan pada kasus ini.

Baca Juga: Zombie Warnet, 48 Jam Main Game Non-stop Sampai Emaknya Datang Suapin Makan

Bukan game yang dilawan, melainkan bagaimana cara pencegahan dari gaming disorder ini. Banyak pihak mencari dan mengembangkan pencegahan kecanduan main game.

CEO Sony, Kenichiro Yoshida. (Sony)
CEO Sony, Kenichiro Yoshida. (Sony)

Seperti CEO Sony tersebut, yang ingin lebih serius memerangi masalah kecanduan main game ini lebih serius. Walaupun ia tidak secara detail menjelaskan langkahnya.

Yang menjadi catatan, masalah ini tidak hanya menimpa pada anak-anak saja. Namun tidak sedikit kecanduan main game menimpa di usia dewasa.

Baca Juga: Sekolah Ini Punya Cara Jitu Bikin Siswa Nggak Main Game Terus

Parental control seperti yang sudah ada di PlayStation 4 tentu saja tidak lagi berguna jika menghadapi kecanduan main game di usia dewasa.

Berita Terkait
Berita Terkini

MPL Malaysia menjadi kompetisi Mobile Legends yang menarik namun berbeda dari MPL lainnya seperti Indonesia dan Filipina...

games | 06:00 WIB

PBESI menjelaskan rencana mereka membuat event esports di Indonesia yang jauh lebih luar biasa dengan konsep esports Tou...

games | 22:09 WIB

Tim gabungan dari empat pemain Rusia dan satu pemain Jerman ini mampu bertahan sampai empat besar M6 Mobile Legends....

games | 14:49 WIB

Borderlands 4adalahgameBorderlands yang paling ambisius hingga saat ini....

games | 11:17 WIB

Tak hanya Astro Bot dan Balatro yang mendominasi, ada Methapor: ReFantazio yang meramaikan The Game Awards 2024....

games | 12:30 WIB