Dampak Perang Dagang AS-China, Tiga Perusahaan Game Ini Kompak Nego Tarif

Biasanya saling besaing, tapi kali ini ketiganya kompak menghadai perang dagang AS-China.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 27 Juni 2019 | 14:45 WIB
Tiga perusahaan konsol game. (HiTekno.com)

Tiga perusahaan konsol game. (HiTekno.com)

Hitekno.com - Sony, Microsoft, dan Nintendo boleh saja saling bersaing perang konsol game. Namun ketiganya kini kompak bahkan akur dalam satu hal.

Yaitu kompak dan akur dalam melakukan nego tarif bea masuk ke pemerintah Amerika Serikat (AS). Hal ini dampak dari perang dagang AS - China yang makin berlarut-larut.

Semenjak perang dagang AS - China makin memanas, banyak pihak yang akhirnya merasakan dampaknya. Termasuk tiga produsen konsol game ternama ini.

Baca Juga: Persaingan Makin Panas, PlayStation 5 Disebut Lebih Kuat dari Xbox Scarlett

Sony, Microsoft, dan Nintendo memproduksi konsol game mereka di China. Ketiganya melobi agar pemerintah AS mengkaji ulang bea masuk konsol game.

Mengutip dari Kotaku.com, konsol game termasuk barang yang mendapatkan tarif bea masuk 25 persen jika diimpor dari China. Hal ini adalah dampak dari perang dagang AS - China.

Padahal 96 persen konsol game yang diimpor AS dibuat di China. Termasuk PlayStation 4 milik Sony, Xbox One milik Microsoft, dan Nintendo Switch.

Baca Juga: Apakah Gamer Bau? Sampai Microsoft Hadirkan Parfum Xbox

Pada 17 Juni 2019 kemarin, ketiga perusahaan game ini kompak bersatu mengirimkan surat kepada pemerintah AS agar mengkaji ulang tarif 25 persen ini.

Tiga perusahaan konsol game. (HiTekno.com)
Tiga perusahaan konsol game. (HiTekno.com)

Jika tarif sebesar tersebut, tiga perusahaan ini khawatir kalau konsumen harus menangguh harga konsol game yang lebih mahal dibandingkan saat ini.

Perwakilan perusahaan tersebut juga mengatakan kalau tidak mudah memindahkan produksi konsol game dari China. Berbeda dengan smartphone yang beberapa sudah cabut ke luar China.

Baca Juga: Baru Terungkap, Konsol Game Sega Tahun 1990 Pernah Dirakit di Indonesia

"Investasi rantai pasokan konsol game telah dikembangkan di China bertahun-tahun oleh perusahaan dan mitra kami," kata perwakilan perusahaan game tersebut seperti dimuat Kotaku.com.

Dengan tarif yang baru ini, disebut-sebut akan berdampak pada jaringan produksi konsol game di China. Dan makin ditakutkan kalau membengkaknya biaya harus ditanggung konsumen.

Ilustrasi main game di PlayStation 4. (Unsplash/ Ion ipilov)
Ilustrasi main game di PlayStation 4. (Unsplash/ Ion ipilov)

"Ini dapat menyebabkan gangguan rantai pasokan yang signifikan untuk mengalihkan sumber sepenuhnya ke AS atau negara ketiga, dan itu akan meningkatkan biaya - bahkan di luar biaya tarif yang diusulkan - untuk produk yang sudah diproduksi dalam margin yang ketat," lanjutnya.

Baca Juga: Baru Muncul, Konsol Soulja Boy Ditarik dari Pasaran

Di pihak pemerintah AS sendiri masih jelas belum tahu kapan memeberlakukan tarif baru. Namun rencana ini sudah mencuat sejalan memanasnya perang dagang AS - China.

Kejelasan tarif bea masuk konsol game ini diduga akan lebih jelas setelah KTT G20 yang berlangsung di Osaka, Jepang nanti.

Kita tunggu saja kelanjutan perang dagang AS - China ini akan berdampak sampai mana. Apakah harga konsol game di AS nanti akan berdampak pada negara lain juga?

Berita Terkait
Berita Terkini

MPL Malaysia menjadi kompetisi Mobile Legends yang menarik namun berbeda dari MPL lainnya seperti Indonesia dan Filipina...

games | 06:00 WIB

PBESI menjelaskan rencana mereka membuat event esports di Indonesia yang jauh lebih luar biasa dengan konsep esports Tou...

games | 22:09 WIB

Tim gabungan dari empat pemain Rusia dan satu pemain Jerman ini mampu bertahan sampai empat besar M6 Mobile Legends....

games | 14:49 WIB

Borderlands 4adalahgameBorderlands yang paling ambisius hingga saat ini....

games | 11:17 WIB

Tak hanya Astro Bot dan Balatro yang mendominasi, ada Methapor: ReFantazio yang meramaikan The Game Awards 2024....

games | 12:30 WIB