Hitekno.com - Presiden Amerika Serikat yang saat ini aktif, Donald Trump, terkenal dengan kebijakannya yang kontroversial. Tiga raksasa teknologi industri game kompak mengkritisi kebijakan Donald Trump yang dinilai merugikan.
Microsoft, Nintendo, dan Sony secara kompak menentang usulan tarif 25 persen dari Donald Trump pada konsol game yang diproduksi di China.
Penambahan tarif tersebut dinilai akan berdampak pada konsumen di Amerika Serikat.
Baca Juga: Jangan Sampai Khilaf, Ini Rekomendasi Game di Steam Summer Sale 2019
Ketidakterjangkauan konsol game akan menambah efek domino yang membahayakan pekerjaan lebih dari 220 ribu orang di Amerika Serikat.
Ratusan bisnis kecil yang memasarkan maupun terlibat dalam rantai pasokan diprediksi juga akan terganggu bahkan bisa bangkrut.
Tak hanya menentang melalui media, ketiga perusahaan besar itu juga menuangkan keberatannya melalui dokumen resmi yang diberikan kepada pemerintah AS.
Baca Juga: Game One Punch Man Siap Meluncur, Ada yang Janggal di Trailer-nya
Dokumen setebal 7 halaman ditandatangani oleh Linda K. Norman, wakil presiden dan wakil penasihat umum di Microsoft Corporation; Devon Pritchard, penasihat umum dan wakil presiden eksekutif urusan bisnis di Nintendo; serta Jennifer Liu, wakil presiden senior urusan hukum dan bisnis di Sony Interactive Entertainment.
Ketiga korporasi bernilai ribuan triliun tersebut sepakat bahwa pemberlakuan tarif tambahan pada konsol akan secara signifikan mengganggu bisnis perusahaan.
Kebijakan Donald Trump itu bisa menambah biaya signifikan yang dapat mengurangi profitabilitas perusahaan.
Baca Juga: Ternyata Game T-Rex di Google Chrome Bisa Tamat, Tapi Ini Masalahnya
Mereka menjelaskan bahwa 840 juta dolar AS atau Rp 11,8 trilun akan dibebankan langsung kepada konsumen di Amerika Serikat.
Banyak keluarga di Amerika Serikat yang diprediksi tak mampu menjangkau harga konsol video game setelah pemberlakuan tarif.
Industri game di AS yang diketahui telah tumbuh 20 persen per tahun diprediksi juga langsung melambat apabila kebijakan diberlakukan.
Baca Juga: Platinum Games Sebut PlayStation 5 Bisa Saja dan Tak Inovatif
Dikutip dari Polygon, protes tersebut sejalan dengan komentar pertidaksetujuan dari Game Manufacturer’s Association (GAMA).
GAMA merupakan organisasi non-profit yang mewakili lebih dari 1.000 perusahaan yang bermain di sektor industri game.
Apabila Donald Trump tetap memasukan tarif tambahan 25 persen pada konsol, banyak pengamat memprediksi bahwa manuver perang dagang dengan China akan menjadi pisau bermata dua dan bisa memukul industri game di Amerika Serikat.