Hitekno.com - Dampak virus corona COVID-19 telah berimbas ke berbagai bidang. Termasuk dalam industri game dengan dibatalkannya sejumlah event.
Dalam rangka mengantisipasi penularan virus corona ini, banyak yang melakukan karantina diri dan menghindari kerumunan massa.
Seperti di Indonesia, sejumlah pemerintah daerah meliburkan sekolah. Juga sejumlah kantor memberlakukan work from home atau kerja dari rumah.
Baca Juga: 15 Game PC Ringan di Steam untuk Laptop Kentang, RAM 4 GB Jalan!
Kebijakan-kebijakan ini dilakukan di sejumlah negara. Termasuk karantina diri untuk di rumah saja dan menghindari bepergian.
Dampaknya, terjadi peningkatan tajam dari pengguna aktif Steam. Bahkan sampai memecahkan rekor dengan 20 juta pengguna aktif.
Diduga karena kebijakan karantina diri banyak yang mencari hiburan, salah satunya dengan main game. Ini terlihat dari jumlah pengguna aktif Steam.
Baca Juga: Game PC Borderlands 3 Tuju Steam Maret Ini, Catat Tanggalnya!
Diumumkan Steam Database (15/3/2020), pengguna aktif Steam melonjak tajam dan membubuhkan 20 juta. Dengan 6,3 juta pengguna sedang in-game.
Peningkatan jumlah pengguna ini disebut-sebut sebagai dampak virus corona yang membuat orang memilih tinggal di rumah saja,
"Kemungkinan karena banyak orang tinggal di rumah karena virus corona," sebut Steam Database melalui akun Twitter @SteamDB.
Baca Juga: Sempat Eksklusif di Epic Games Store, Metro Exodus Tetap Laku di Steam
Menurut pantauan tim HiTekno.com sendiri, pada Senin (16/3/2020) siang terpantau ada 13,8 juta pengguna aktif Steam dan 3,3 juta pengguna sedang main game.
Dari data Steam Database pula, diketahui Counter Strike Global Offensive jadi game plaing banyak dimainkan, disusul DOTA 2, dan PUBG.
Baca Juga: Laris Manis, The Witcher 3 Raup Rp 690 Miliar di Steam
Lebih dari 500 ribu player sedang aktif di game Counter Strike Global Offensive, dan 374 ribu di DOTA 2. Selain itu masih ada jutaan pemain lain tersebar di berbagai macam game.
Apakah kamu termasuk pengguna aktif Steam juga? Apakah kamu memilih tinggal di rumah saja sebagai dampak virus corona ini?