Hitekno.com - Sebuah game mobile buatan developer Korea Selatan sempat membuat heboh karena mirip dengan anime Kimetsu no Yaiba atau Demon Slayer.
Anime Kimetsu no Yaiba sendiri memang sedang populer. Tidak hanya populer, anime ini juga punya banyak fans garis keras.
Tak heran banyak fans yang geram melihat ada game mobile dengan tampilan mirip anime kesayangannya tersebut.
Baca Juga: Saat Pandemi, Jumlah Download Game Mobile Melonjak 75 Persen
Bahkan game mobile bernama Gwisal-ui Geom (The Ear-Slaying Sword) juga dikenal sebagai Sword of The Devil dianggap plagiat Kimetsu no Yaiba.
Padahal game mobile garapan developer game Korea Selatan ini baru diluncurkan pada 24 April 2020 kemarin.
Setelah derasnya tekanan yang menganggap game Sword of The Devil ini sebagai plagiat, developer game ini pun memutuskan untuk menutupnya.
Baca Juga: Game Mobile Monster Hunter Akhirnya Rilis, Begini Cara Downloadnya
Dikutip dari Anime News Network, game Sword of The Devil ini resmi dihentikan layanannya pada 29 Apri 2020.
Nampaknya layanan game mobile ini jadi yang tercepat untuk tutup. Yakni cuma lima hari dari waktu peluncurannya.
Nampak dari desain visualnya, memang nampak banyak kemiripan dengan anime Kimetsu no Yaiba. Terutama untuk style dan karakter.
Baca Juga: Square Enix Garap Game Mobile Final Fantasy XV, Jadi MMORPG?
Nampak karakter utama Tanjiro dari Kimetsu no Yaiba ditiru secara visual oleh game ini. Bahkan secara story.
Seperti diketahui, keluarga dari Tanjiro telah terbunuh oleh demon lalu memulai perjalanannya seperti di anime.
Bagitu juga plot dari game mobile ini. Tak heran para fans anime langsung menyebutnya sebagai plagiat Kimetsu no Yaiba.
Baca Juga: Setelah Game Mobile, Honkai Impact 3rd Hadir ke PC
Seperti dilaporkan Game Mecca, awalnya game developer ini membantah telah melakukan penjiplakan pada anime Jepang tersebut.
Namun pada akhirnya mereka pun meminta maaf akan banyaknya masalah dan memutuskan untuk menarik Sword of The Devil.
Tennie dan Justicsoft adalah developer di baling game mobile tersebut. Keduanya memang bukan nama baru di game mobile.
Dua developer asal Korea Selatan ini sebelumnya terkenal dengan game Lost Saga dan Survival Project.
Namun karena kasus tuduhan plagiat Kimetsu no Yaiba, terpaksa mereka menutup layanan game mobile yang baru 5 hari berjalan ini.