Hitekno.com - Pentolan Bigetron Alpha, Kyy baru-baru ini tampil di Empetalk bersama Jonathan Liandi. Dalam video bincang-bincangnya tersebut, Kyy mengungkap beberapa rahasia dan kisahnya selama berkarir sebagai pro player.
Membuka bincang-bincang bersama Jonathan Liandi, Kyy berkisah mengenai awal mulanya membangun karir sebagai pro player. Iseng memainkan game Mobile Legends, Kyy tidak menyangkan bisa menjadi bagian tim eSports besar sekelas Bigetron Alpha.
Berangkat dari Pontianak, pemain muda dengan role tank dan support ini hanya ingin membantu ibunya yang kini menjadi orangtua tunggalnya. Sebagai tulang punggung keluarga, Kyy memilih meninggalkan sekolah dan berkarir sebagai pro player.
Baca Juga: Telkomsel Rilis Three Kingdoms: Quest of Infinity, Game RPG Ramah Perangkat
Bersama Bigetron Alpha, Kyy menunjukan performa terbaik selama beberapa season. Di MPL Indonesia Season 5 lalu, Kyy dan kawan-kawan harus berpuas di posisi keempat, sedangkan di MPL Indonesia Season 6, Bigetron Alpha naik ke urutan ketiga.
Berbincang mengenai performa Bigetron Alpha di MPL Indonesia Season 6 lalu, Kyy mengungkap rahasia terkait tim yang selama ini menjadi rumahnya tersebut. Disampaikan olehnya, ada satu rahasia Bigetron Alpha bisa menjadi lebih disiplin di season lalu.
Baca Juga: Beli Diamond dan Top Up Game dengan GoPay, Dapatkan Cashback Melimpah
Hal ini karena bantuan seorang psikolog yang bertugas untuk mengatur roster Bigetron Alpha seperti Kyy, Renbo, DreamS, Bravo, Branz, Taka, Max, Matt hingga Rippo dapat lebih disiplin dalam jadwal kesehariannya.
''Kaya kemarin kan kita di season 6 kalau lu tahu misalnya yang kek lagi main terus di sebelah ada perempuan itu, itu kan kek yang buat psikologi buat ngatur disiplin kita'' ungkap Kyy.
Menurutnya, masalah kedisiplinan menjadi salah satu hal krusial dalam Bigetron Alpha. Karena hal ini, sosok psikolog lalu dihadirkan untuk melatih hal tersebut.
Baca Juga: Makin Sukses, Genshin Impact Raih iPhone Game of the Year di App Store
Mengenai kehadiran psikolog untuk Bigetron Alpha ini, Kyy mengaku bahwa timnya tersebut secara perlahan mulai disiplin dan meninggalkan kebiasaan lama yang cukup mempengaruhi performa permainan masing-masing roster.