Hitekno.com - Polemik Dadang Subur alias Dewa Kipas masih jadi pembahasan, bahkan sampai membuat Grandmaster Wanita Catur Indonesia Irene Kharisma Sukandar ikut buka suara.
Bahkan lewat akun media sosial miliknya, Irene Sukandar melayangkan surat terbuka kepada Deddy Corbuzier terkait permasalahan Dewa Kipas yang membuat ramai dunia catur.
Surat terbuka ini berisi tanggapan Irene perihal bahasan podcast Deddy Corbuzier mengenai pertandingan catur online Chess.com antara pecatur asal Indonesia Dewa Kipas atau Dadang Subur melawan Grandmaster catur asal Amerika Serikat, sekaligus YouTuber GothamChess atau Levy Rozman.
Baca Juga: Pendapat Pecatur Indonesia Pada Chess.com yang Blokir Akun Dewa Kipas
"Ini adalah surat terbuka untuk mengungkapkan kegundahan hati saya akan kasus yang belakangan ini ramai dibicarakan di dunia catur, olahraga otak yang sudah saya tekuni selama lebih dari 20 tahun," tulis Irene dalam surat terbuka yang diunggah lewat akun Twitternya, Senin (15/3/2021).
"Saya tidak menyangka bahwa pemberitaan tentang GothamChess dan Dewa_Kipas akan sebesar ini," tambahnya.
Dalam suratnya, Irene Sukandar mengapresiasi publikasi catur seperti yang ditayangkan Deddy Corbuzier menjadi suatu keuntungan bagi para pecatur. Namun, dirinya mengaku selalu memegang nilai-nilai kebenaran, jujur, dan ksatria seperti makna permainan catur.
Baca Juga: Cara Daftar Akun Chess.com, Catur Online Tempat Dewa Kipas Bikin Heboh
"Sebagai public figure yang bisa membentuk opini masyarakat harus bersama-sama memberitakan berita yang benar untuk membangun karakter bangsa ini dan nilai-nilai kejujuran," kata Grandmaster Wanita Catur Indonesia ini.
Irene menambahkan, kejadian ini sudah merugikan banyak pihak. Kepopuleran yang didapat tidak sebanding dengan rasa malunya dan teman-teman pecatur lainnya di mata dunia percaturan internasional.
"Seakan-akan citra positif dan prestasi yang kami bangun susah payah untuk Tanah Air, Indonesia, yang sangat saya cintai ini sirna karena dampak negatif dari pemberitaan yang berkembang," ujar Irene.
Baca Juga: Profil GothamChess, Gamer Catur yang Dikalahkan Bapak-bapak Asal Indonesia
Di akhir surat, Irene meminta Deddy Corbuzier untuk bersama-sama membahas pertandingan tersebut agar tidak berimbas pada para pecatur profesional Indonesia.
"Jikalau mas Deddy berkenan, mari luruskan hal ini agar tidak berimbas terlalu dalam bagi kami patriot-patriot catur Indonesia," pungkasnya.
Sebelumnya, Irene menganggap bahwa permainan Dewa_Kipas memang dianggap curang. Hal ini dibuktikan dari statistik permainan catur Dewa Kipas yang dinilai tak wajar.
Baca Juga: Kalahkan Pemain Catur GothamChess, Akun Pria Indonesia Ini Malah Diblokir
"Akurasi saya dan Susanto Megaranto (atlet catur lainnya) punya data seperti lembah dan gunung yang signifikan. Data kami stabil naik turun, dari 45 persen sampai 90 persen. Sementara Dewa Kipas bisa mendapatkan akurasi 90 persen, padahal itu susah sekali," kata Irene dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube, Jumat (12/3/2021) kemarin.
Di acara yang sama, Pengamat sekaligus Master Nasional Catur Heri Darmanto menyampaikan layanan catur Chess.com memiliki fitur-fitur yang cukup lengkap, salah satunya mendeteksi kecurangan dan pelanggaran.
"Sehubungan dengan viralnya kasus Dewa kipas dan Gotham chess, hak banned ini sebenarnya murni dipegang oleh moderator atau admin tim dari chess.com tersebut yang terdiri dari banyak grandmaster," kata Heri.
"Ini adalah layanan profesional jadi tidak akan mungkin mempertaruhkan nama baiknya dengan mem-banned pemain secara sembrono atau serampangan, mereka pasti sudah mempertimbangkan faktor banned ini kepada akun-akun yang melanggar."
Berdasarkan statistik, menurut Heri Darmanto, ada lebih dari 500 akun di Chess.com yang diblokir karena melanggar kecurangan, misalnya cheat engine atau kecurangan lain.
"Jadi, memang mereka tegas kalau ada pemain yang melanggar," tambah Heri Darmanto.
Berdasarkan data yang ada pada akun Dewa Kipas, akun tersebut telah memainkan 369 game - 333 game bermain cepat, menggunakan kontrol waktu 10 menit, sisanya menggunakan kontrol waktu 5 menit dan 15 menit - sejak 11 Februari hingga 2 Maret.
Itulah surat terbuka Irene Sukandar, Grandmaster Wanita Catur Indonesia soal problematika Dadang Subur alias Dewa Kipas. (Suara.com/ Dicky Prastya).