Kehadiran Jaringan 5G Bedampak ke Industri Game, Jadi Ancaman Konsol?

Apa dampak jaringan 5G pada dominasi konsol game?

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 01 Juni 2021 | 20:30 WIB
PlayStation 5 vs Xbox Series X. (HiTekno.com)

PlayStation 5 vs Xbox Series X. (HiTekno.com)

Hitekno.com - Kehadiran jaringan 5G berdampak pada banyak hal, termasuk membawa perubahan besar dalam industri game. Bahkan disebut-sebut menjadi ancaman bagi konsol game.

Jika selama ini industri game didominasi konsol seperti PlayStation, Xbox, ataupun Nintendo bakal digerus dengan kehadiran jaringan 5G.

Hal ini dilontarkan oleh Naoki Yoshida selaku Director di Square Enix, yang memproduksi game seperti Final Fantasy dan Dragon Quest.

Baca Juga: Sony Pamerkan Gameplay Horizon Forbidden West di PS5, Grafisnya Menawan!

Menurutnya, kecepatan streaming dari jaringan 5G akan menjadikan televisi sebagai media utama dalam bermain game.

"Setelah 5G menjadi standar global, pasti akan tiba saatnya kita dapat mentransfer gambar ke perangkat apapun," kata Yoshida, dikutip dari Financial Times, Selasa (1/6/2021).

"Pemain dapat menikmati pengalaman bermain game berkualitas tinggi di perangkat apa pun tanpa perlu terikat ke perangkat gaming atau monitor TV. Kami pasti menuju ke arah itu, dan saya kira virus corona tidak akan memperlambat perubahan ini," tambahnya.

Baca Juga: Niat Beli PS5, Wanita Ini Malah Terima Botor Air Mineral

Diprediksi bahwa perubahan konsol gaming akan mengarah ke game berbasis cloud seperti Google dan Amazon. 

PlayStation 5 vs Xbox Series X. (HiTekno.com)
PlayStation 5 vs Xbox Series X. (HiTekno.com)

Namun, para pelaku industri game dan analis masih ragu apakah cloud benar-benar bisa mengubah itu. Sebab, konsol game ini sudah ada sejak pertengahan tahun 1970-an.

Prediksi tersebut membuktikan bahwa konsol masih bertahan hingga saat ini dan tidak akan hilang dalam waktu dekat. Selain itu, pasar konsol juga tumbuh luar biasa sejak tahun lalu.

Baca Juga: Selain Tingkatkan Produksi, Sony Siapkan 25 Game Baru di PS5

Yoshida mengatakan bahwa kebijakan stay at home membuat masyarakat mencari hiburan langsung dari rumah, termasuk dari konsol game.

"Dengan konsol rumah, kamu hanya perlu duduk di depan televisi dan menyalakan konsol game. Itu adalah hiburan yang memakan waktu. Namun dengan stay at home, ada lebih banyak peluang untuk menyalakannya," papar Yoshida.

Namun kepopuleran konsol diperkirakan bakal turun hingga 8,9 persen dikarenakan dunia sedang dilanda krisis chip global. Alhasil, konsol game seperti PS5 hingga Xbox masih langka diperoleh.

Baca Juga: DualSense PS5 Dapatkan Dua Warna Baru, Hitam dan Merah!

Lebih lanjut, Yoshida mengaku para industri game juga kesulitan mengembangkan produk karena tidak dapat berinteraksi secara langsung. Mereka kesulitan untuk menyesuaikan koordinasi saat melakukan pertemuan secara online.

"Sulit untuk membaca suasana ketika anda online, jadi orang-orang akan terus bertanya sepanjang waktu lewat chat (online)," katanya.

Seberapa besar dampak kehadiran jaringan 5G pada industri game, apakah sampai menggeros dominasi konsol game mendatang? (Suara.com/ Dicky Prastya).

Berita Terkait
Berita Terkini

MPL Malaysia menjadi kompetisi Mobile Legends yang menarik namun berbeda dari MPL lainnya seperti Indonesia dan Filipina...

games | 06:00 WIB

PBESI menjelaskan rencana mereka membuat event esports di Indonesia yang jauh lebih luar biasa dengan konsep esports Tou...

games | 22:09 WIB

Tim gabungan dari empat pemain Rusia dan satu pemain Jerman ini mampu bertahan sampai empat besar M6 Mobile Legends....

games | 14:49 WIB

Borderlands 4adalahgameBorderlands yang paling ambisius hingga saat ini....

games | 11:17 WIB

Tak hanya Astro Bot dan Balatro yang mendominasi, ada Methapor: ReFantazio yang meramaikan The Game Awards 2024....

games | 12:30 WIB