Hitekno.com - Microsoft semakin serius dalam menancapkan investasi di industri game. Mereka baru saja membeli perusahaan holding game Activision Blizzard dengan nilai sangat fantastis.
Melalui keterangan di situs resminya, Microsoft tak menampik bahwa industri game memiliki pertumbuhan sangat besar.
Mereka menyebutkan angka tiga miliar orang yang aktif bermain game dan membahas mengenai salah satu peluang investasi terbesar di industri hiburan.
Baca Juga: 10 Artis Cantik yang Hobi Main Game, Member JKT48 Sampai Bentuk Tim Esports
Microsoft bakal mengakuisi Activision Blizzard dalam transaksi tunai senilai 68,7 miliar dolar AS atau Rp 987 triliun (kurs 1 dolar: 14.378 rupiah).
Perusahaan yakin bahwa akuisisi ini akan mempercepat pertumbuhan bisnis game Microsoft di perangkat seluler, PC, konsol, cloud, dan menyediakan pondasi untuk metaverse.
"Microsoft akan mengakuisisi Activision Blizzard seharga $95,00 per saham, dalam transaksi tunai senilai $68,7 miliar, termasuk kas bersih Activision Blizzard. Ketika transaksi ditutup, Microsoft menjadi perusahaan game terbesar ketiga di dunia berdasarkan pendapatan, di belakang Tencent dan Sony," bunyi keterangan dalam laman resmi perusahaan.
Baca Juga: Sensasi Battle Royale, Game My Hero Academia Ungkap Trailer Gameplay
Pembelian dengan nilai hampir 1.000 triliun rupiah ini mencakup franchise ikonis dari studio milik Activision, Blizzard dan King.
Beberapa game seperti Warcraft, Diablo, Overwatch, Call of Duty, dan Candy Crush, serta kompetisi eSports Major League Gaming, termasuk dalam kesepakatan akuisisi.
Meski telah dibeli oleh Microsoft, Bobby Kotick masih tetap menjabat sebagai CEO Activision Blizzard. Setelah akuisisi, petinggi Activision Blizzard bakal melaporkan perkembangan bisnis ke Phil Spencer CEO Microsoft Gaming.
Baca Juga: Gegara Karakter Call of Duty, Activision Digugat Penulis Film
Dikutip dari New York Times, pembelian Activision Blizzard diharapkan membantu Microsoft dalam pertempuran jangka panjang melawan Sony terkait beberapa judul game teratas. Mereka sebelum ini juga telah menyatakan bahwa akuisisi memungkinkan konten menjangkau player game sebanyak mungkin.
"Game adalah kategori paling dinamis dan menarik dalam hiburan di semua platform saat ini dan akan memainkan peran kunci dalam pengembangan platform metaverse. Kami berinvestasi besar-besaran dalam konten, komunitas, dan cloud kelas dunia untuk mengantar era baru game yang mengutamakan pemain dan pembuat konten. Kami ingin menjadikan game aman, inklusif, dan dapat diakses oleh semua orang," kata Satya Nadella selaku CEO Microsoft.
Judul game teratas milik Activision Blizzard tentu membuat Microsoft memiliki pasar sangat besar dalam menarik pemain ke ekosistemnya.
Baca Juga: Dari Microtransactions, Activision Raup Rp 17 Triliun dalam 3 Bulan Saja