Ilmuwan Temukan Antena Kecil pada Otak, Fungsinya Tak Terduga

Kinerha otak yang mampu mengingat, memperhatikan dan mengambil keputusan rupanya dipengaruhi dengan sel kecil seperti antena yang bernama silia.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Selasa, 06 Desember 2022 | 15:21 WIB
Ilustrasi otak. (Pexels)

Ilustrasi otak. (Pexels)

Hitekno.com - Hasil penelitian baru yang dilakukan oleh tim dari University of California berpotensi mengungkap metode terapi baru untuk mengatasi gangguan mental dan neurologis.

Dilansir dari Sputnik News, memori kerja yang efektif, perhatian, pengambilan keputusan berpengaruh pada fungsi yang membutuhkan "penilaian waktu yang akurat dan tepat".

Dan rupanya fungsi otak yang satu ini sangat bergantung pada proyeksi sel kecil seperti antena di otak yang dikenal sebagai silia, sebuah penelitian baru mengungkapkan.

Baca Juga: Jadi Penyelamat Timnas Indonesia di IESF 2022, Saykots Banjir Pujian dari Rekt dan Antimage

Tim peneliti di University of California, Irvine, menemukan bahwa pengangkatan silia dari wilayah striatum otak akan menimbulkan gangguan persepsi dan penilaian waktu.

Kekurangan terakhir ini biasanya dikaitkan dengan kondisi mental dan neurologis seperti skizofrenia, penyakit Parkinson dan Huntington, gangguan spektrum autisme, dan sindrom Tourette.

Ilustrasi otak manusia. (Pixabay/ VSRao)
Ilustrasi otak manusia. (Pixabay/ VSRao)

Untuk penelitian mereka, yang hasilnya diterbitkan dalam Molecular Neurobiology, tim menggunakan teknologi manipulasi gen bersyarat untuk menghilangkan silia dari striatum otak pada tikus.

Baca Juga: Microsoft Word: Cara Membuat Nomor Halaman Romawi dan Angka di Satu Dokumen

Saat dilakukan ujo coba, ketika hewan pengerat tersebut dikirim untuk menavigasi serangkaian labirin dalam rangka untuk mengenali objek dan lokasi, ditemukan bahwa kemampuan mereka untuk memahami tugas motorik baru terganggu.

Mereka juga menunjukkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan dan menunjukkan hilangnya kemampuan untuk dengan cepat mengubah perilaku sebagai respons terhadap lingkungan yang berubah.

"Ketika kapasitas itu terganggu, itu berarti kehilangan kemampuan untuk dengan cepat menyesuaikan perilaku dalam menanggapi perubahan rangsangan eksternal dan gagal mempertahankan respons motorik yang tepat dan berorientasi pada tujuan. Pekerjaan kami yang sedang berlangsung bertujuan untuk memahami mekanisme di mana silia mengatur persepsi waktu dan mengembangkan terapi yang ditargetkan untuk meningkatkan defisit perilaku," kata ahli saraf UCI Amal Alachkar seperti dikutip UCI.

Baca Juga: Bracket dan Update Hasil Pertandingan IESF World Esports Championship Mobile Legends

Para peneliti percaya bahwa penelitian lebih lanjut dapat membuktikan bahwa silia otak manusia bekerja dengan cara yang sama. Oleh karena itu, ini dapat terbukti berperan penting dalam menguraikan "terapi bertarget silia yang efektif untuk pengobatan," tambah Alachkar.

Berita Terkait
Berita Terkini

MPL Malaysia menjadi kompetisi Mobile Legends yang menarik namun berbeda dari MPL lainnya seperti Indonesia dan Filipina...

games | 06:00 WIB

PBESI menjelaskan rencana mereka membuat event esports di Indonesia yang jauh lebih luar biasa dengan konsep esports Tou...

games | 22:09 WIB

Tim gabungan dari empat pemain Rusia dan satu pemain Jerman ini mampu bertahan sampai empat besar M6 Mobile Legends....

games | 14:49 WIB

Borderlands 4adalahgameBorderlands yang paling ambisius hingga saat ini....

games | 11:17 WIB

Tak hanya Astro Bot dan Balatro yang mendominasi, ada Methapor: ReFantazio yang meramaikan The Game Awards 2024....

games | 12:30 WIB