Bahas NFT hingga Blockchain, PB ESI Dukung Forum Edukatif Web 3.0 bagi Perkembangan Esports

PB ESI menyambut baik komunitas eSports untuk menyelenggarakan forum edukatif terkait Web 3.0.

Rezza Dwi Rachmanta

Posted: Rabu, 08 Februari 2023 | 11:21 WIB
Ilustrasi NFT. (Pixabay)

Ilustrasi NFT. (Pixabay)

Hitekno.com - Teknologi dan konektivitas internet semakin berkembang dari tahun ke tahun. Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) mengungkap bahwa mereka turut menyoroti adanya fenomena Web 3.0 bagi ekosistem eSports.

Perlu diketahui, Web 3.0 merupakan generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Generasi ketiga layanan web itu menawarkan metode efisien dan kapasitas penyimpanan data lebih besar dari generasi sebelumnya.

Web 3.0 menghadirkan ekosistem internet yang bebas, demokratis, dan terdesentralisasi. Blockchain, kripto, dan non-fungible token (NFT) adalah beberapa istilah yang lekat dengan ekosistem tersebut.

Baca Juga: Zoom PHK Massal 1.300 Karyawan danpak WFH Mulai Ditinggalkan

Sadar akan perkembangan industri, bertempat di Kantor Pusat Pengurus Besar Esports Indonesia, PB ESI bersama dengan anak-anak bangsa yang turut memimpin revolusi Web 3.0, antara lain Co-Founder & COO Good Games Guild Wilsen Tiomajaya, CEO Battle of Guardians Alexander Lim, dan content creator Kapten Liong, mendiskusikan dampak, tantangan, dan peluang yang dihadirkan Web 3.0 bagi pengembang, komunitas, serta pemain game.

PB ESI menyambut baik komunitas eSports untuk menyelenggarakan forum edukatif terkait Web 3.0.

Suasana sesi bincang-bincang bertajuk The Future of Web 3, to Disrupt or be Disrupted. (PB ESI)
Suasana sesi bincang-bincang bertajuk The Future of Web 3, to Disrupt or be Disrupted. (PB ESI)

Salah satunya adalah konsep-konsep dasar dan teknis Web 3.0. Untuk itu, kami menyambut baik antusiasme komunitas esports untuk menyelenggarakan forum-forum edukatif guna berdiskusi dan membahas topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan di ekosistem. PB ESI juga berpesan kepada anak bangsa yang berada di lini terdepan ekosistem Web 3.0 agar menciptakan peluang yang lebih besar bagi talenta-talenta lokal untuk berkarya di panggung global,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi PB ESI, Ashadi Ang melalui keterangan resminya.

Baca Juga: Pendiri ChatGPT Bagikan Tips Bangun Startup Sukses, Perhatikan 4 Hal Penting Ini

Good Games Guild sendiri merupakan penyedia dan fasilitator komunitas sekaligus inkubator game berbasis Web 3.0 yang telah berhasil menjangkau audiens mancanegara.

"Edukasi dan permodalan adalah dua tantangan utama yang dihadapi oleh pengembang game yang berada di ranah Web 3.0. Kami perlu mengadakan diskusi yang lebih intensif dengan pasar, investor, serta regulator untuk menerangkan manfaat dan kesempatan yang begitu luas yang dapat tercipta dengan adanya Web 3.0. Soal talenta, kualitas dan kemampuan SDM lokal tidak dipertanyakan lagi. Buktinya, banyak talenta lokal yang diajak untuk berkontribusi terhadap beberapa judul gim ternama. Ini membuat kami semakin optimistis terhadap potensi Web 3.0 terutama bagi skena game dan eSports Indonesia," ungkap Chief Operating Officer (COO) Good Games Guild Wilsen Tiomajaya.

Battle of Guardians adalah game bergenre pertarungan atau fighting game berbasis Web 3.0 yang diklaim pertama di dunia dan juga fighting game pertama yang diproduksi di Indonesia.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Hogwarts Legacy, Game dari Dunia Harry Potter

Dari kiri ke kanan Content creator Kapten Liong, CEO Battle of Guardians Alexander Lim, Co-Founder & COO Good Games Guild Wilsen Tiomajaya, dan Staf Khusus Kesekjenan Bidang Komunikasi dan Pengembangan Industri Kreatif Esports PB ESI, Debora Imanuella. (PB ESI)
Dari kiri ke kanan Content creator Kapten Liong, CEO Battle of Guardians Alexander Lim, Co-Founder & COO Good Games Guild Wilsen Tiomajaya, dan Staf Khusus Kesekjenan Bidang Komunikasi dan Pengembangan Industri Kreatif Esports PB ESI, Debora Imanuella. (PB ESI)

Game tersebut merupakan salah satu produk kekayaan intelektual atau IP yang dibesut oleh Good Games Guild.

Mengusung konsep bermain dan menghasilkan uang (play-to-earn/P2E) yang tengah dijajaki game-game berbasis Web 3.0 lainnya, Battle of Guardians berambisi memberdayakan para pemainnya secara finansial dengan cara menyediakan sumber pemasukan tambahan.

Pemain dapat mengumpulkan token dan mata uang di dalam permainan (in-game currency) lainnya, yang memiliki nilai tukar riil dengan mata uang di dunia nyata. Dipertandingkan pada Piala Presiden Esports 2022, Battle of Guardians juga memiliki kredensial sebagai game eSports.

"Ketika Web 3.0 telah diimplementasikan sepenuhnya, kita tidak akan lagi mendengar kabar kebocoran data perusahaan. Data tidak terkonsentrasi di bawah satu atau sedikit pengendali data, melainkan berada di tangan masing-masing pengguna atau pemain. NFT juga menyediakan rekam kepemilikan yang akurat, terbukti, dan tidak bisa dimodifikasi secara sepihak. Kami yakin bahwa teknologi blockchain dan Web 3.0 dapat memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia dari berbagai aspek, serta menghadirkan demokrasi dalam bermain game," kata content creator dan pengamat industri game, Kapten Liong.

Berita Terkait
Berita Terkini

MPL Malaysia menjadi kompetisi Mobile Legends yang menarik namun berbeda dari MPL lainnya seperti Indonesia dan Filipina...

games | 06:00 WIB

PBESI menjelaskan rencana mereka membuat event esports di Indonesia yang jauh lebih luar biasa dengan konsep esports Tou...

games | 22:09 WIB

Tim gabungan dari empat pemain Rusia dan satu pemain Jerman ini mampu bertahan sampai empat besar M6 Mobile Legends....

games | 14:49 WIB

Borderlands 4adalahgameBorderlands yang paling ambisius hingga saat ini....

games | 11:17 WIB

Tak hanya Astro Bot dan Balatro yang mendominasi, ada Methapor: ReFantazio yang meramaikan The Game Awards 2024....

games | 12:30 WIB