Hitekno.com - Orang tua Naruto yang merupakan Hokage Keempat meninggal dunia demi menyelamatkan desa. Mereka menyegel Ekor Sembilan hingga membuat keduanya kehilangan nyawa.
Masa kecil Naruto tidaklah mudah, ia hidup sebatang kara dan dikucilkan oleh warga Konoha. Tak memiliki orang tua juga membuatnya terhimpit dalam ekonomi.
Meski begitu ia tetap bisa tumbuh sampai dewasa, juga mengikuti akademi ninja. Bahkan akhirnya menjadi Hokage yang memimpin Konoha di masa depan.
Baca Juga: Naruto: Mengapa Tobirama Senju Jadi Hokage Paling Ditakuti
Lalu muncul pertanyaan, siapa yang membiayai Naruto saat kecil? Hidup yatim piatu sebatang kara sejak kecil, siapa yang mengurus hingga membiayai Naruto?
Tak ada yang tahu jika Naruto adalah putra Hokage Keempat, kecuali orang-orang seperti Kakashi, Hokage Ketiga dan Jiraiya. Karena masalah kode etik, Hokage Ketiga-lah yang akhirnya menjadi wali dari Naruto sepeninggal orang tuanya.
Selama masa kecilnya, Naruto diasuh oleh Hokage Ketiga, Hiruzen Sarutobi. Dia biasa membayar semua tagihan untuk keperluan Naruto dan juga memberinya tunjangan bulanan untuk mengurus proses sehari-hari.
Hokage Ketiga tulus membiayai Naruto bukan hanya karena kode etik namun juga permintaan pribadi Hokage Keempat.
Ketika membiayai Naruto, Hiruzen Sarutobi menyembunyikan identitas si kecil dengan sangat rapat.
Baca Juga: Naruto: Urutan 7 Hokage Tersukses di Konohagakure, Siapakah Dia?
Ini karena dia adalah Jinchuriki Ekor-Sembilan, jikaa penduduk desa tahu dia adalah anak dari Hokage Keempat dan sebagai Jinchuriki Ekor-Sembilan, maka Naruto akan jadi target dan kematian bisa mendatanginya sewaktu-waktu.
Mengacu pada alasan tersebut, Naruto dulu tinggal di apartemen dengan satu kamar kecil sendirian, jauh dari hampir semua orang.
Naruto kecil biasa makan ramen sepanjang waktu, dan memiliki jatah minimal untuk menjalani kehidupan sehari-harinya.
Baca Juga: Naruto: Seberapa Kuat Tobirama Senju, Adik Hokage Pertama
Namun, beberapa penggemar sering menyalahkan Hiruzen Sarutobi karena gagal memberikan masa kanak-kanak yang indah kepada Naruto.
Bahkan, banyak yang merasa bahwa dia seharusnya lebih terbuka tentang Naruto sebagai putra Hokage Keempat, setidaknya di depan desanya sendiri.
Ini terutama karena masa kecilnya tidak terlalu menyenangkan karena dia adalah Jinchuriki Ekor-Sembilan.
Dia diperlakukan seperti virus oleh seluruh desa, dan tercatat tidak pernah punya tenan. Bahkan, tidak ada yang melihatnya sebagai seorang anak, dan menganggapnya sebagai ancaman bagi semua orang, termasuk sebagian besar gurunya di akademi.
Akibatnya, Naruto selalu merasa kesepian, meskipun dia memiliki kepribadian yang sangat cerah di dalam. Untungnya, dia mendapat beberapa teman di masa depan dan semuanya berjalan baik hingga akhir seri.
Meski begitu, Hokage Ketiga tidak bisa disalahkan. Tidak terlalu berlebihan jika kita mengatakan bahwa Hiruzen Sarutobi tidak punya pilihan. Ini adalah desa Shinobi, yang berarti bahwa mata-mata biasa mengintai di mana-mana.
Menurutnya, tidak ada metode yang aman atau optimal untuk mengungkapkan orang tua Naruto kepada siapa pun di desa. Justru menyembunyikannya adalah pilihan terbaik.
Namun keputusan Hiruzen ini membawa dampak yang tidak begitu baik. Setidaknya, hubungan antara Hokage Ketiga dan putra Hokage Keempat sangat minim.
Itu sudah cukup untuk mengantarkan Naruto berusaha keras untuk lekas melewati masa kecilnya hingga dia keluar dari akademi dan bisa mendapatkan uang dengan menyelesaikan misi dan tugas.
Meski Naruto dan Hokage Ketiga tidak terlalu dekat, namun sang protagonis tetap hutang budi kepadanya.
Itulah penjelasan tentang siapa yang membiayai masa kecil Naruto. Namun yang masih tersisa jadi pertanyaan, ke mana harta benda peninggalan Hokage keempat yang seharusnya menjadi hak Naruto? Apakah habis untuk membiayai Naruto saat kecil?