Hitekno.com - Belakangan ini penggemar One Piece dikejutkan dengan film One Piece Red. Movie yang telah dinanti-nantikan oleh para fans One Piece, namun kenapa malah dapat review buruk di Jepang?
Film One Piece Red ini mengisahkan tentang Bajak Laut Topi Jerami dan Luffy yang pergi ke sebuah festival musik.
Festival tersebut terletak di Pulau Musik Elegia yang menjadi lokasi konser diva terbesar di dunia.
Baca Juga: One Piece Red Akan Mengungkap Kekuatan Shanks yang Sebenarnya
Uta, merupakan diva paling menakjubkan di sebuah pulau musik tersebut. Selain itu film ini juga bercerita banyak tentang Shanks.
Pada 6 Agustus 2022, film ini sudah rilis di teater Jepang. Namun anehnya para penggemar justru memberikan rating dan review yang buruk.
Tercatat hampir 25 persen penggemar memberikan bintang satu setelah menonton film One Piece Red.
Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Harus Menonton One Piece Red, Diungkap Banyak Hal soal Shanks
Kecilnya rating yang diberikan oleh para penggemar One Piece tentunya berbanding terbalik dengan kesuksesan film yang baru tayang dua hari ini.
Bagaimana tidak, One Piece Red baru tayang dua hari namun sudah memecahkan rekor.
One Piece Red juga berhasil memecahkan rekor pendapatan kotor tertinggi dalam franchise One Piece pada akhir pekan pembukaannya.
Baca Juga: One Piece Red Tayang di Indonesia? Cek Ini Jadwalnya
Lalu apa yang melatarbelakangi film One Piece Red mendapatkan rating rendah dan review buruk di Jepang?
Seperti informasi dari Anime Senpai, pengguna Twitter @ightning446 mengatakan bahwa One Piece Film: Red memiliki terlalu banyak musik yang membuat penggemar sedikit kecewa.
Diketahui, film ini memiliki total 7 lagu yang bahkan para penggemar sudah bosan mendengarnya.
Baca Juga: Daftar Pengisi Suara One Piece Red, Sinopsis dan Kapan Peluncuran Filmnya
Kini One Piece Red mendapat rating 3/5 dengan total 10.000 orang di situs review film populer Jepang.
Seorang penggemar bernama Eida mengatakan bahwa film tersebut memiliki terlalu banyak musik sehingga tidak sesuai dengan cerita.
Penggemar lain juga mengatakan bahwa 40 menit terlalu lama hanya untuk mendengarkan Ado bernyanyi.
Sebagai informasi, Ado adalah penyanyi Jepang berusia 19 tahun yang cukup populer di kalangan anak muda.
Namun, setiap lirik yang diucapkan Ado dianggap kasar, yang membuat orang tua tidak menyukainya.
Alasan lain di balik ulasan negatif film ini adalah terungkapnya kekuatan Shanks dan krunya yang dianggap sebagai alat untuk memikat penggemar untuk menonton.
Bahkan kekuatan baru Luffy ditampilkan lebih awal daripada di Manga.
Ini yang membuat One Piece Red dianggap sangat mengecewakan penggemarnya. Apakah kamu tetap antusias menanti penayangan film One Piece Red ini?