Hitekno.com - Sakura menjadi salah satu karakter di Naruto yang tak lepas dari susunan teori menarik penggemar.
Salah satu teori yang disusun penggemar soal Sakura adalah karakter ini memiliki penyakit mental. Hal ini tak lepas dari beberapa sifat Sakura yang dianggap tak lazim yang keterlaluan.
Ya, selama bertahun-tahun, Sakura menjadi karakter kontroversial dalam komunitas karena kesombongan, perilaku, keterampilan, dan yang terpenting, perannya dalam cerita Naruto itu sendiri.
Baca Juga: Spesifikasi PC untuk Main Game Marvel's Spider-Man: Miles Morales, Intip di Sini
Dia membuat banyak penggemar benci sehingga komunitas mulai membuat teori liar tentang Sakura, terlebih soal kesehatan mentalnya.
Bukan tanpa dasar, penggemar menyangka Sakura punya penyakit mental karena beberapa alasan. Berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Beberapa sifat Sakura yang tak lazim di Naruto
Baca Juga: 5 Kenakalan Boruto yang Membuat Naruto Malu, Nomor 1 Paling Tidak Bisa Dimaafkan
Sakura memiliki beberapa sifat yang dianggap oleh penggemar tak lazim. Salah satu kasus yang paling terkenal adalah sifat obsesif Sakura terhadap Sasuke dan sikap buruknya terhadap Naruto.
Dia juga digambarkan sebagai karakter yang sangat bergantung kepada orang lain, sehingga terlihat sangat toxic dan mengganggu.
Bukan hanya itu, cara Sakura dewasa tertarik pada adegan tertentu telah membuat banyak orang percaya bahwa dia mungkin menderita depresi . Wajahnya terlihat stres dan terluka dibandingkan dengan karakter lain di anime Naruto.
Baca Juga: Bukan Cuma Pajangan, Ini Alasan Boruto Memiliki Kumis seperti Naruto di Wajahnya
Seperti yang disebutkan sebelumnya, Sakura terobsesi dengan Sasuke, disebut sebagai OLD (gangguan cinta obsesif). Apalagi cintanya pada Sasuke datang entah dari mana, karena Tim 7 tidak menghabiskan banyak waktu bersama untuk menjadi teman, apalagi kekasih.
Di sisi lain, Sasuke sama sekali tidak peduli padanya. Cintanya yang bertepuk sebelah tangan semakin buruk ketika dia terus terobsesi padanya.
Obsesi yang sama ini tampaknya berubah menjadi depresi 15 tahun kemudian, tepatnya ketika Sakura berkeluarga dengan Sasuke di mana keduanya memiliki anak.
Di panel manga tertentu, ketika Sarada bertanya apakah Sakura adalah istri Sasuke, dia mengalami gangguan mental dan benar-benar menghancurkan rumah mereka.
Momen ini digambarkan lucu di anime, namun ekspresi Sakura di manga benar-benar parah dan mengerikan.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa stabilitas mental Sakura tidak dalam kondisi baik, bahkan sejak awal Naruto. Obsesi masa lalunya dengan Sasuke menjadi penyebab munculnya depresi saat ini.
Selain itu, sifat ketergantungannya selama masa remajanya mengisyaratkan DPD (gangguan kepribadian dependen). Meski demikian, belakangan ini tampaknya Sakura sudah tidak lagi menderita DPD.
Meski demikian yang perlu kamu pahami bahwa semua ini berasal dari teori yang disusun penggemar. Belum ada jawaban pasti apakah Sakura memiliki penyakit mental atau tidak di Naruto.