Hitekno.com - Studio Ghibli merupakan salah satu studio film animasi Jepang yang populer dan identik dengan film-film bertema keluarga dan isu kesehatan mental.
Film-film yang diterbitkan oleh studio ini telah mempengaruhi kehidupan banyak orang dan mengandung banyak nilai yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan.
Semua film ramah keluarga dan mengakar dalam kebijaksanaan dan surealisme.
Baca Juga: Cara Ganti Nada Alarm di HP Xiaomi, Ternyata Mudah, lho!
Meski demikian, Studio Ghibli juga kerap merilis sejumlah film dengan nuansa sedih dan mengharukan. Jika saat ini kamu sedang cari rekomendasinya, berikut Hitekno.com telah merangkumnya khusus buat kamu.
Inilah tiga rekomendasi anime sedih Studio Ghibli:
1. Grave of the Fireflies
Baca Juga: Bukan Windows 11, inilah Sistem Operasi Komputer yang Paling Populer
Grave of the Fireflies dianggap sebagai salah satu film Ghibli yang paling sedih dan mengharukan yang pernah ada.
Ini didasarkan pada masa kecil Hayao Miyazaki yang dilanda perang. Jadi ceritanya akan sangat gelap, tragis dan mengharukan.
Film karya Isao Takahata ini menggambarkan gambaran yang jelas tentang kengerian Perang Dunia II, di mana setiap orang berusaha untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Hukuman Pelarangan Ekspor dari AS ke Huawei sedang Dikaji
Karena berada di situasi perang, maka kebanyakan orang hanya akan memikirkan dirinya sendiri.
Ceritanya berkisar pada karakter utama Saito dan Setsuko yang ditinggalkan sendirian di dunia yang egois dan mencoba bertahan hidup sendiri.
Saito adalah seorang anak muda yang bercita-cita menjadi tentara seperti ayahnya. Tapi setelah semuanya diambil, satu-satunya fokusnya adalah adik perempuannya Setsuko.
Meski demikian, ada banyak kekecewaan yang akhirnya dialami oleh Saito.
Meski film ini berusaha menyajikan setting yang realistis, namun ada juga catatan spiritual yang membuat kita bisa saling introspeksi diri tentang kengerian yang terjadi.
2. When Marnie was there
Anime ini berdasarkan Serial Novel Barat karya Joan G. Robinson dengan judul yang sama “When Marnie was there”
Hiromasa Yonebayashi membuat film ini di bawah bendera Studio Ghibli. Tidak seperti protagonis wanita independen kuat lainnya dari film Ghibli, cerita ini menampilkan Sasaki Anna, seorang gadis muda yang berurusan dengan trauma masa kecil keluarganya.
Dikisahkan bahwa dia tidak memiliki siapapun dalam kehidupannya. Lalu siapakah Marnie?
Anna dan Marnie kali pertama bertemu saat Anna liburan ke rumah paman dan bibinya. Marnie sendiri adalah seorang gadis pirang kecil yang hampir seumuran dengan Anna.
Mulanya, Anna mengira pertemuannya dengan Marnie hanya mimpi. Tapi ketika dia memberi tahu Marnie tentang mimpi-mimpinya, Marnie mengatakan kepadanya bahwa "itu bukan mimpi".
Kedua gadis itu menjadi teman dekat, saat mereka menghabiskan waktu bersama, berbagi masalah hidup.
Kesamaan keduanya membuat cerita semakin menarik karena penonton akan dipertontonkan kisah sedih dari keduanya.
3. The Tale of Princess Kaguya
Film The Tale of Princess Kaguya diadaptasi dari cerita rakyat tertua di Jepang “ The Tale of the Bamboo cutter ”.
Kisah di film ini dimulai dengan bunyi lonceng kemudian cahaya dari rebung di dekatnya. Kejadian tersebut menarik perhatian pemotong bambu tua.
Di dalam bambu, ia menemukan seorang putri kecil. Dia membawanya pulang dan putri kecil itu berubah bentuk menjadi bayi manusia. Pria dan istrinya membesarkan Kaguya sebagai anak mereka.
Kaguya berjiwa bebas dan mencintai alam, tetapi ayahnya sangat yakin bahwa takdirnya adalah berada di Ibukota sebagai seorang putri.
Jadi akhirnya dia membawanya pergi, meninggalkan semua yang dia tahu. Mencapai Ibukota, dia terpaksa menekan keinginan bebasnya agar sesuai dengan cetakan seorang putri. Ini adalah narasi yang sama yang diturunkan di Jepang sejak abad ke-10.
Dalam film ini, Takahata meninggalkan gaya Ghibli dan kembali ke gaya yang berfokus pada emosi daripada detail. Dia ingin menunjukkan hasrat mentah dari seniman dan mewujudkan emosi melalui abstraksi.
Itulah tiga rekomendasi film sedih di Studio Ghibli yang layak kamu tonton pada Maret 2023 ini.