Hitekno.com - Amegakure adalah sebuah desa shinobi yang terletak di sebuah negara yang tidak disebutkan namanya. Desa ini sangat terindustrialisasi dan dikelilingi oleh danau besar.
Seperti namanya, hujan hampir selalu turun di Amegakure karena badai di atas desa. Simbol desa ini adalah empat garis vertikal yang berdampingan, yang melambangkan hujan yang jatuh.
Era Kepemimpinan Hanzo
Baca Juga: 5 Ninja Terkuat Konoha Sepanjang Sejarah, Nomor 1 si Pak Kades Idola
Desa ini dipimpin selama bertahun-tahun oleh Hanz, seorang shinobi yang sangat kuat dan ditakuti. Dia memimpin pasukan Amegakure melawan Konohagakure selama Perang Dunia Shinobi Kedua dan Ketiga, tetapi kalah dalam kedua perang itu.
Dia juga paranoid dan jarang muncul di depan umum karena takut dibunuh. Dia memiliki kebijakan isolasionis yang ketat dan membuat desa ini sulit ditembus oleh orang luar .
Selama Perang Dunia Shinobi Ketiga, sebuah kelompok dari Amegakure yang bernama Akatsuki mulai mengadvokasi perdamaian antara negara-negara yang berperang.
Baca Juga: Cara Mengatasi Opera Mini Loading Error
Kelompok ini dipimpin oleh Yahiko, seorang anak yatim piatu yang berteman dengan Nagato dan Konan. Mereka mendapatkan banyak pengikut dan popularitas di desa ini.
Namun, Hanz menganggap mereka sebagai ancaman bagi kekuasaannya dan bersekongkol dengan Danz Shimura dari Konohagakure untuk menjebak dan membunuh mereka.
Dalam penyergapan itu, Yahiko tewas dan Nagato marah. Dia menggunakan kekuatan Rinnegan-nya untuk membantai semua pasukan Hanz dan Danz yang hadir, tetapi Hanz sendiri berhasil lolos.
Baca Juga: Cara Mengunci Aplikasi WhatsApp di HP iPhone dan Android
Kudeta Nagato, Kelahiran dari Pain
Setelah perang berakhir, sebuah perang saudara pecah di Amegakure untuk menggulingkan Hanz dari kekuasaan. Dipimpin oleh Nagato yang menyebut dirinya Pain, faksi pemberontak menandai penolakan mereka terhadap Hanz dengan membuat garis horizontal di atas lambang desa mereka.
Dengan kekuatan Pain yang hampir seperti dewa dan rumor bahwa dia adalah beberapa orang, Hanz dan pasukannya dikalahkan, dan Pain menjadi orang yang secara pribadi membunuh Hanz.
Pain kemudian membunuh siapa saja yang bahkan sedikit terkait dengan Hanz, dari keluarga dekat hingga kenalan jauh, sehingga tidak ada yang akan muncul untuk membalas dendam .
Pain kemudian mengubah Amegakure menjadi basis operasi Akatsuki, sebuah organisasi kriminal internasional yang berencana untuk menangkap semua Bijuu dan menciptakan senjata pemusnah massal.
Dia juga membuat hujan di Amegakure menjadi terkendali olehnya, sehingga dia bisa mendeteksi siapa pun yang masuk atau keluar dari desa. Dia mengklaim dirinya sebagai dewa dan memerintah desa ini dengan otoritas mutlak.
Dia juga memiliki enam mayat yang dimodifikasi dengan Rinnegan-nya.
Tunduknya Pain oleh Naruto, Serangan Tak Terduga Obito
Namun, rencana Pain terganggu ketika Naruto Uzumaki, seorang ninja dari Konohagakure dan murid Jiraiya (yang juga merupakan guru Yahiko, Nagato, dan Konan), saat Pain menyerbu Konoha untuk balas dendam.
Naruto berhasil mengalahkan semua Jalan Pain dan menemukan Nagato yang sebenarnya, yang sudah lemah dan sakit karena penggunaan Rinnegan-nya. Naruto berdebat dengan Nagato tentang makna perdamaian dan keadilan, dan akhirnya meyakinkan dia untuk mempercayai tekadnya.
Nagato kemudian menggunakan teknik terakhirnya untuk menghidupkan kembali semua orang yang dibunuh oleh Pain di Konoha, termasuk Jiraiya, tetapi dengan harga nyawanya sendiri .
Setelah kematian Nagato, Konan menjadi pemimpin baru Amegakure dan mengubah simbol desa menjadi bunga origami untuk menghormati kenangan Yahiko. Dia juga menyatakan bahwa Amegakure akan mendukung Naruto sebagai pahlawan dunia shinobi dan berharap dia bisa mewujudkan impian Yahiko dan Nagato tentang perdamaian dunia.
Namun, ambisinya itu digagalkan oleh Obito Uchiha, seorang anggota Akatsuki yang menyamar sebagai Madara Uchiha dan dalang sebenarnya di balik rencana penangkapan Bijuu.
Obito menyerang Amegakure untuk merebut Rinnegan Nagato dari mayatnya, dan bertarung dengan Konan sampai mati. Meskipun Konan memberikan perlawanan sengit, dia akhirnya dikalahkan oleh Obito yang menggunakan Izanagi untuk menghindari serangan fatalnya. Obito kemudian membawa Rinnegan Nagato pergi dan meninggalkan Amegakure dalam kekacauan.