Hitekno.com - Hari Raya Nyepi identik dengan keheningan. Awal bulan lalu, majelis-majelis agama dan keagamaan provinsi Bali meminta aktivitas nyepi tanpa internet.
Seruan ini pun ditanggapi positif. Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mendukung himbauan untuk tersebut.
"Saya mendukung himbauan yang dikeluarkan Majelis-majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali yang meminta Nyepi tanpa internet," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (15/3/2018).
Baca Juga: Bosan dengan Internet, Lima Langkah Ini Bisa Mengatasinya
Menurutnya, seruan tersebut harus dihargai karena Bali sebagai salah satu destinasi utama wisata Indonesia yang memiliki keunikan tersendiri. Namun, untuk pelaksanaan secara teknisnya, Rudiantara menyerahkannya kepada masing-masing operator.
"Himbauan itu kita dukung. Namun, untuk pelaksanaan secara teknisnya kita serahkan ke masing-masing operator," kata dia.
Bagi lelaki yang akrab disapa Chief RA ini, setiap operator memiliki cara masing-masing dalam eksekusinya.
"Seruan ini disampaikan baru awal bulan kemarin. Sedangkan ada operator yang langsung menyatakan siap karena memiliki kemampuan itu. Tapi ada operator yang membutuhkan waktu untuk memadamkan layanan data atau internet secara menyeuruh di Bali," jelasya.
Kendati demikian, ia mengimbau agar operator telekomunikasi tetap menjaga layanan internet di berbagai obyek vital, seperti rumah sakit. Imbauan Kominfo tersebut juga diharapkan dapat mengurangi konten negatif dan hoax yang bisa mengganggu kekhusyukan Hari Nyepi.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyambut baik hal tersebut. Ia mengatakan, prosedur penghentian layanan akan diserahkan ke masing-masing operator.
“Mudahnya saja seperti PLN mematikan listrik, kan tidak mendatangi satu-satu rumah. Tinggal matikan dari gardu,” paparnya.
Kominfo mengimbau kepada operator telekomunikasi untuk mematikan layanan internet pada 17 Maret 2018 pukul 06.00 WITA sampai dengan 18 Maret 2018 pukul 06.00 WITA.