Hitekno.com - Google Doodle hari ini, Kamis 3 Mei 2018, Google menampilkan hal yang lain dari biasanya.
Hari ini Google tidak menampilkan foto, logo, gambar, game, atau animasi, melainkan pengalaman virtual reality (VR) 360 derajat dalam sebuah video.
Dalam penjelasan Google hari ini, Doodle interaktif tersebut merupakan hasil kolaborasi Google Spotlight Stories dan Google Arts & Culture bersama tim Cinémathèque Française.
Pengalaman VR di Doodle hari ini adalah pertama kali yang mereka hadirkan.
Seperti yang ditampilkan di laman Google hari ini, jika diklik Doodle akan membawa pengguna dalam video 360 derajat.
Ada dua cara untuk menikmati Google Doodle hari ini , yaitu cara pertama kamu dapat menikmati video tersebut melalui smartphone kamu.
Tapi kamu memerlukan aplikasi tambahan bernama Google Spotlight Stories yang bisa diunduh di Play Store (Android) atau App Store (iOS).
Namun, tidak semua smartphone mendukung, karena menurut Fossbytes, Virtual Reality membutuhkan sejumlah sensor untuk bekerja mulai Accelerometer, Gyroscope, dan Magnetometer.
Kalau smartphone kamu mendukung kamu tinggal klik videonya dan gerakan ponsel kamu ke kiri, kanan, atas dan bawah sesuai dengan keinginanmu.
Tapi kamu juga bisa kok lihat video dengan durasi dua menit 10 detik tersebut melalui browser di komputer dan laptop kamu.
Sosok Google Doodle hari ini mengenang tokoh perfilman dunia yaitu Georges Melies.
Mengenal Georges Melies
Sumber foto: Spectrecom Films
Georges Melies adalah seorang sineas Prancis yang mengawali beragam teknik film dan naratif ketika masa awal perfilman.
Sosok yang terkenal karena film "A trip To The Moon" ini lahir di Paris, Perancis pada 8 Desember 1861 dan meninggal pada 21 Januari 1938.
Google memberikan penghormatan kepada Melies pada 3 Mei ini karena tepat pada tanggal ini tahun 1912, dia merilis film berjudul "À la Conquête du Pôle atau The Conquest of the Pole".
Sumber video: YouTube La Cinémathèque française
Salah satu film besutan Melies ini memberikan konsep yang unik.
Melies menyuguhkan interpretasi komikal nan ajaib atas eksplorasi yang dilakukan Amundsen dan pesaingnya.
Bahkan usahanya ini tidak main-main di dunia perfilman, ia bahkan membangun sebuah raksasa salju di dalam studio kaca Montreuil-nya untuk film ini, yang kepalanya saja berukuran dua meter.
Awal Georges Melies Terjun di Dunia Perfilman
Sumber foto: Le Musée Ciotaden
Kecintaannya pada sebuah film berawal dari ketika ia menyaksikan salah satu penampilan publik pertama sinematografi Lumière brothers.
Begitu takjub dirinya ketika melihat teknologi film pertama kali yang diciptakan Lumière brothers.
Melies melihat potensi yang besar dan magis dalam sebuah karya Cinématographe Lumière tersebut.
Dengan biaya besar Melies bertekad membangun sebuah studio film di Montreuil lengkap dengan ruang ganti untuk para aktor, set penyimpanan, pintu jebakan dan peralatan untuk cahaya.
A Trip to the Moon Menjadi Bagian Sejarah Perfilman Dunia
Sumber foto: IndieWire
Seperti yang dicatat oleh Britannica sepanjang 1899 sampai 1912 Melies telah memproduksi 400 film lho.
Beberapa film Melies antara lain Cléopâtre (1899; Cleopatra's Tomb), Le Christ marchant sur les eaux (1899; Christ Walking on Water), Le Voyage dans la lune (1902; A Trip to The Moon), Le Voyage à travers l'impossible (1904; The Voyage Across the Impossible), dan Hamlet (1908).
Oh ya film Miles yang diproduksi tahun 1902 dengan judul "A Trip to the Moon" yang paling dikenal kala itu dan hingga sekarang karya tersebut dijadikan salah satu karya yang berpengaruh dalam sejarah perfilman dunia.
Sumber video: YouTube Escuelacine.com
Dalam film produksi Melies mengkhususkan diri dalam tipuan fisik dengan teknik Superimposisi, cross fading, montase, latar belakang hitam, close-up pada efek slider, teatrikal dan piroteknik.
Hal itu yang menyebabkan Google Doodle memberikan julukan Melies: Kisah Seorang Penyihir.
Selamat Menikmati Google Doodle hari ini.
Sumber video: YouTube Google Spotlight Stories
Hitekno.com/Dinar Surya Oktarini