Hitekno.com - Baru-baru ini sosial media banyak mengumumkan kebijakan baru untuk melindungi penggunanya.
Contohnya Instagram yang baru ini mengeluarkan fitur untuk menyaring komentar yang mengandung kalimat bully dan komentar negatif.
Tidak hanya Instagram, Twitter juga mengeluarkan kebijakan baru untuk menekan aktvitas bot dan spam penyebar propaganda.
Baca Juga: Nasib Apes Admin Twitter Jokowi dan Permohonan Member JKT48
Sumber foto: laughingsquid.com
Kebijakan baru ini mengatur aktivitas pengguna terutama bagi mereka yang memiliki banyak akun dan menyebarkan twit secara otomatis melalui aplikasi tertentu.
Baca Juga: Instagram Eror, Tagar #instagramdown Puncaki Trending Twitter
Peraturan baru ini akhirnya dikeluarkan oleh pihak Twitter karena dirasa selama ini ada beberapa akun yang melakukan mass-retweeting, menyalin dan mencuri twit orang lain.
Beberapa akun yang memiliki pengikut beragam dari ribuan sampai jutaan juga ikut terkena aturan baru ini lho.
Seperti yang dikutip dari laman The Verge, Twitter berusaha untuk bekerja lebih keras dalam memerangi spam.
Baca Juga: Studi: Di Twitter Hoaks Menyebar Lebih Cepat Ketimbang Kebenaran
Mereka berharap Twitter bisa lebih ramah untuk pengguna yang benar-benar memerlukan informasi yang bermanfaat.
Bulan Februari lalu, Twitter juga sudah meniadakan fitur 'like', 'retweet' dan mengirimkan twit yang identik atau sama pada aplikasi seperti Tweetdeck.
Pengirim twit yang sama pada Tweetdeck dari beberapa akun juga sudah tidak bisa melakukan hal yang sama lagi.
Kebijakan baru ini mampu mengurangi jumlah bot yang beredar di jagat Twitter.
Karena diketahui telah ada 50.000 akun yang berasal dari sebuah organisasi di Russia yang menyebarkan propaganda, sehingga mempengaruhi hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun 2016 lalu.
Pelanggaran atas kebijakan ini akan mendapatkan sanksi tegas dari Twitter, yakni berupa penangguhan akun sementara atau permanen.
Hitekno.com/Dinar Surya Oktarini