Twitter Keluarkan Aturan Baru untuk Cegah Cuitan Propaganda

Tidak hanya Instagram, Twitter juga mengeluarkan kebijakan baru untuk menekan aktvitas bot dan spam penyebar propaganda.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Rabu, 23 Mei 2018 | 09:01 WIB
Twitter/Unsplash

Twitter/Unsplash

Hitekno.com - Baru-baru ini sosial media banyak mengumumkan kebijakan baru untuk melindungi penggunanya.

Contohnya Instagram yang baru ini mengeluarkan fitur untuk menyaring komentar yang mengandung kalimat bully dan komentar negatif.

Tidak hanya Instagram, Twitter juga mengeluarkan kebijakan baru untuk menekan aktvitas bot dan spam penyebar propaganda.

Baca Juga: Nasib Apes Admin Twitter Jokowi dan Permohonan Member JKT48

Twitter/laughingsquid.com

Sumber foto: laughingsquid.com

Kebijakan baru ini mengatur aktivitas pengguna terutama bagi mereka yang memiliki banyak akun dan menyebarkan twit secara otomatis melalui aplikasi tertentu.

Baca Juga: Instagram Eror, Tagar #instagramdown Puncaki Trending Twitter

Peraturan baru ini akhirnya dikeluarkan oleh pihak Twitter karena dirasa selama ini ada beberapa akun yang melakukan mass-retweeting, menyalin dan mencuri twit orang lain.

Beberapa akun yang memiliki pengikut beragam dari ribuan sampai jutaan juga ikut terkena aturan baru ini lho.

Seperti yang dikutip dari laman The Verge, Twitter berusaha untuk bekerja lebih keras dalam memerangi spam.

Baca Juga: Studi: Di Twitter Hoaks Menyebar Lebih Cepat Ketimbang Kebenaran

Mereka berharap Twitter bisa lebih ramah untuk pengguna yang benar-benar memerlukan informasi yang bermanfaat.

Bulan Februari lalu, Twitter juga sudah meniadakan fitur 'like', 'retweet' dan mengirimkan twit yang identik atau sama pada aplikasi seperti Tweetdeck.

Pengirim twit yang sama pada Tweetdeck dari beberapa akun juga sudah tidak bisa melakukan hal yang sama lagi.

Kebijakan baru ini mampu mengurangi jumlah bot yang beredar di jagat Twitter.

Karena diketahui telah ada 50.000 akun yang berasal dari sebuah organisasi di Russia yang menyebarkan propaganda, sehingga mempengaruhi hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat pada tahun 2016 lalu.

Pelanggaran atas kebijakan ini akan mendapatkan sanksi tegas dari Twitter, yakni berupa penangguhan akun sementara atau permanen.

Hitekno.com/Dinar Surya Oktarini

Berita Terkait
Berita Terkini

Program ini akan memungkinkan mitra Dell mengakses arsitektur berbasis AI seperti portofolioDell AI Factoryuntuk membant...

internet | 11:05 WIB

Resmi terbit sejak 11 Maret 2014 lalu, Suara.com terus tumbuh dan berkembang dengan berbagai produk jurnalistik dan info...

internet | 18:07 WIB

Kamu harus memilih aplikasi yang telah terdaftar di BAPPEBTI....

internet | 13:00 WIB

Data kuartal 4 tahun 2024 dari PHVI dan PHRI tersebut menunjukkan banyak pertumbuhan pasar properti di berbagai kota....

internet | 14:37 WIB

Solusi SUSE Edge untuk ritel menjawab berbagai kebutuhan penting bagi para pelaku ritel dan menyediakan perangkat lunak ...

internet | 11:38 WIB