Hitekno.com - Twitter sedang memberantas konten negatif yang mudah menyebar di timelinenya. Karena itu, Twitter mengakuisisi startup anti-bullying bernama Smyte.
Startup yang bermarkas di San Francisco, AS itu berfokus pada spam dan keamanan. Perusahaan ini didirikan pada 2014 oleh mantan pegawai Google dan Instagram.
Dilansir techcrunch, memang belum diungkapkan secara jelas mengenai proses akuisisi ini.
Baca Juga: Fitur Baru Google Chrome di Android, Untuk yang Kuotanya Limit
Twitter saat ini sedang memberikan perhatian khusus pada online harassment. Karena persoalan ini semakin parah di seluruh internet.
Perusahaan media sosial ini sudah mencoba memeranginya dengan sejumlah kebijakan baru. Kebijakan yang berfokus pada pengurangan ujaran kebencian, ancaman kekerasan, dan pelecehan.
Tetapi permasalahan ini belum terpecahkan secara efektif.
Baca Juga: Sanggupkah IGTV Menggoda Pengguna Youtube
Karena itulah, akuisisi Smyte ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan percakapan publik di Twitter.
Di belakang Smyte sendiri berisikan ahli-ahli di bidang keamanan, spam, dan penipuan.
Pendiri Smyte (sumber foto: techcrunch)
Baca Juga: Setelah Maskot, SPG Vivo dan Oppo Perang Lagi
CEO Smyte, Pete Hunt sebelumnya memimpin tim web Instagram. Ia membangun business analytics products, dan membantu open source Facebook’s React.js.
Sedangkan co-founder Julian Tempelsman, sebelumnya bekerja memberantas spam di Gmail. Ia juga mengerjakan anti penipuan di Google Wallet dan Google Drive.
Co-founder, Josh Yudaken sebelumnya menjadi anggota inti tim infrastruktur Instagram.
Baca Juga: Spanduk Peringatan yang Viral Ini Sukses Bikin Ngakak