Hitekno.com - Senin kemarin, pengguna Twitter dibuat heboh dengan sebuah thread dari akun Twitter @destyadarmawan mengenai Bisnis Mayat.
Menurut Destya, bisnis satu ini memang sedang banyak dilakukan.
Percaya atau tidak, kejadian ini dialami sendiri oleh Ayahnya.
Baca Juga: The Light Phone 2, Solusi Buat Kamu yang Kecanduan Smartphone
Ayahnya yang bekerja di Jawa Timur, terpaksa harus sering melakukan perjalanan Jakarta-Jawa Timur dengan bus atau kereta.
Bertepatan dengan momen lebaran tahun ini, tiket kereta atau bus sudah habis terjual.
Hal ini membuat Ayahnya harus menumpang di sebuah truk pengangkut barang yang sering melewati jalur Pantura.
Baca Juga: Huawei Patenkan Desain Smartwatch dengan Tempat Earbuds
Biasanya para supir truk akan berhenti sejenak untuk istirahat makan di sebuah rest area yang sudah disediakan.
Karena menumpang truk, Ayah Destya dan teman-temannya ikut beristirahat dan mengisi perut.
Tidak lama, ada sebuah truk yang ikut berhenti untuk istirahat di area tersebut.
Baca Juga: Lindungi Smartphone Bodi Kaca Kamu dengan 4 Case Ini
Dari luar, terlihat ada tiga penumpang truk termasuk si supir dan supir penggantinya.
Saat truk berhasil parkir sempurna, dua orang supir tersebut turun untuk beristirahat dan makan.
Anehnya, saat semua penumpang truk tersebut turun, satu di antaranya malah duduk diam tidak bergerak.
Baca Juga: Ini Waktu Terbaik Melihat Gerhana Bulan Total
Si penumpang yang duduk di tengah dan diam saja ini terlihat seperti sedang tertidur dan menggunakan kacamata.
Ayah Destya yang bingung, bertanya pada si supir mengenai alasan satu teman perjalanan mereka yang tidak diajak untuk ikut turun.
Makin kaget, ternyata penumpang yang tidak turun itu adalah Mayat.
Dua supir tersebut dibayar untuk mengantar mayat ini pulang kampung ke Surabaya.
Hal ini karena, keluarga dari mayat tersebut tidak mempunyai cukup biaya untuk sewa ambulans atau membayar biaya untuk membawa mayat dengan pesawat.
Syarat pengantarannya adalah kondisi mayat yang masih bagus.
Mengapa mayat tersebut tidak diletakan di peti mati?
Jawaban dari supir truk tersebut adalah agar tidak ketahuan oleh polisi.
Mayat tersebut lalu dipakaikan baju dan kacamata, lalu didudukan agar terlihat seperti orang biasa pada umumnya.
Alasan para supir melakukan hal tersebut adalah agar tidak ditangkap pihak polisi yang sedang patroli.
Selain itu, karena untuk truk bermuatan, biasanya harus melakukan cek muatan di tempat penimbangan.
Jika ketahuan si supir membawa peti mati, sudah pasti akan menimbulkan masalah baru.
Untuk jasanya ini, si supir truk mendapat bayaran Rp 5 juta untuk sekali angkut.
Soal siapa sebenarnya mayat yang ia angkut, si supir mengaku tidak tahu.
Yang ia tahu hanyalah ke siapa ia harus meminta bayarannya dan kemana harus mengantar mayat tersebut.
Di akhir thread cuitannya, Destya memberikan beberapa masukan untuk pelayanan kesehatan di Indonesia.
Menurutnya pelayanan kesehatan di negara ini masih kurang karena tidak menyediakan ambulans untuk keperluan masyarakat.
Selain itu, ia bependapat jika para supir yang terlibat "bisnis mayat" tersebut tidak punya pilihan lain selain melakukan pekerjaan tersebut.
Sejak diunggah oleh @destyadarmawan, cuitan ini sudah mendapat lebih dari 7000 retweets dan 168 balasan dari sesama pengguna Twitter.
Jika kamu melakukan perjalanan jauh dan bertemu truk-truk bermuatan besar, kamu perhatikan tiga penumpang truk yang duduk di depan ya.
Siapa tau salah satu dari ketiganya, yang duduk di tengah, menggunakan kacamata hitam.