Hitekno.com - Baru-baru ini ditemukan celah keamanan pada WhatsApp yang memungkinkan peretas mengubah pesan. Para peneliti siber Israel menyebutkan kalau pesan WhatsApp bisa diubah untuk menyebar hoax.
CheckPoint, nama perusahaan itu, mengungkapkan bahwa celah keamanan aplikasi WhatsApp itu bisa digunakan peretas untuk mencegat pesan yang dikirim oleh pengguna dan memodifikasi isi pesan itu.
Memanfaatkan celah itu peretas juga bisa menciptakan dan menyebarkan hoax.
Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Ini Deretan Fitur Tersembunyi WhatsApp
"Kami dengan seksama mengevaluasi masalah ini," tulis WhatsApp dalam pernyataan resminya, menanggapi temuan itu.
Meski demikian WhatsApp menekankan bahwa kerahasiaan pengguna tetap terjaga. Dengan kata lain, hanya pengirim dan penerima pesan yang bisa membaca pesan yang dikirim, meski isinya sudah diutak-atik oleh peretas.
Laporan tentang celah keamanan itu mengemuka ketika WhatsApp dan perusahaan induknya, Facebook, sedang menjadi sorotan karena dituding sebagai salah satu alat untuk menyebarkan hoax.
Baca Juga: Momo, Boneka Aneh yang Melakukan Teror Misterius di WhatsApp
Bulan lalu WhatsApp mengumumkan akan membatasi pesan yang bisa di-forward, setelah pemerintah India mengancam akan menyensor aplikasi itu di India.
Pemerintah India pantas berang, karena sudah lebih dari 20 orang tewas dikeroyok di negeri itu gara-gara penyebaran hoax via WhatsApp.
Didirikan pada 2009 dan dibeli oleh Facebook pada 2014, WhatsApp mengklaim telah memiliki 1,5 miliar pengguna di seluruh dunia. Sebanyak 65 miliar pesan dikirim melalui aplikasi WhatsApp setiap harinya.
Baca Juga: Cara Mematikan Last Seen dan Centang Biru WhatsApp Tanpa Aplikasi
Tulisan mengenai pesan WhatsApp bisa diubah ini telah dimuat di Suara.com dengan judul Pesan di WhatsApp Bisa Diubah oleh Peretas untuk Sebar Hoax.