Hitekno.com - Akun Twitter dengan username @ibukomandan baru-baru ini membagikan kisah pilu mengenai ayahnya yang berprofesi sebagai seorang driver taksi online.
Kisah yang dibagikan oleh pengguna dengan nama Uthe ini langsung viral di Twitter setelah diunggah pada Senin (08/10/2018).
Uthe memulai kisah dengan menjelaskan ayahnya, seorang driver taksi online yang berusia 70 tahun. Ia mengaku selalu merasa khawatir jika menemui berbagai kisah mengenai driver ojek online atau taksi online yang bertindak tidak wajar. Ia khawatir jika driver tersebut adalah ayahnya.
Baca Juga: Bikin Netizen Terharu, Ini Kisah Driver Ojol Disabilitas
''Kelar baca thread atau ceritanya, puji Tuhan bukan bokap.'' tulisnya.
Beberapa kisah pilu lalu dibagikan oleh Uthe. Salah satunya saat seorang customer ketinggalan dompet di mobil milik ayahnya.
Tiba-tiba ayahnya mendapat info suspend karena si customer merasa jika ayahnya tidak melaporkan barang yang tertinggal tersebut. Padahal ayahnya bahkan tidak menyadari kalau ada barang customer yang tertinggal.
Baca Juga: Selain Dinosaurus, Ini 4 Permainan Rahasia Google Chrome
Karena kecerobohan customer, ayahnya lalu harus menerima suspend. Tidak terima, ayahnya lalu mengajukan keberatannya hingga akunnya kembali dipulihkan.
''Alasan penumpang gak nelp bokap dulu karena di recent calls ada bbrp nomor tak bernama dan ga tau yg mana. Kata bokap, kalo gitu lain kali telp Grab dulu supaya Grab telp drivernya sebelom kasih bintang 1.'' tulis @ibukomandan.
Kisah ini mungkin hanya menjadi beberapa masalah kecil yang ayahnya pernah alami. Uthe mengaku jika sebelumnya, ayahnya pernah mengalami kejadian lucu-lucu pedih yang berakibat akunnya kena suspend.
Baca Juga: Ngakak, Kaus Penumpang Driver Ojol ini Sindir Netizen Suka Ribut
Kejadian bermula saat ia sedang berada di Menteng dan harus menjemput customer ke Epicentrum. Karena kondisi jalan yang macet, ia terpaksa harus menempuh jarak Menteng-Kuningan selama 20 menit.
Saat akhirnya bertemu, rupanya si customer hanya akan pergi ke Apartemen Rasuna Tower yang dapat ditempuh kurang dari 5 menit dengan ongkos di bawah Rp 10.000.
Tidak terima karena ayahnya sempat protes, customer ini lalu memberikan bintang dua untuk pelayanan sang ayah.
Baca Juga: Intip Feed Instagram Artis Korea dan Indonesia, Apa yang Beda?
Ayahnya lalu menyampaikan keluhannya ke pihak perusahaan aplikasi ojek online.
''Bokap mara2 ke Uber, lau tega bener, ojol aja ada tarif minimum, mobil gak. Bensin dan waktu gak sepadan dgn jarak tempuh lokasi pickup-tujuan. Mending kalo dikasih tip, ini pas. '' tulisnya.
Kisah lainnya datang dari customer lainnya yang terus marah-marah sepanjang perjalanan karena macet. Mencoba menenangkan customer yang terlihat buru-buru, ayahnya menawarkan agar ia mau melanjutkan perjalanan dengan menggunakan ojek online.
''Lalu makin misuh2 lagi. Bokap bilang supaya sabar aja. Kalo mara2 bisa “menular” ke dia kebawa emosi. Krn keliatannya penumpang buru2 bgt, bokap nawarin, “Kalo kepepet waktu, apa mau sambung ojek online? Tarif sama saya sekiranya aja, kita tau ini memang macet bgt.”'' tulis Uthe.
Bukannya terima dengan tawaran tersebut, customer ini malah mau menurunkannya di tengah jalan. Hadeh.
Tiga kisah yang dibagikan Uthe dalam akun pribadinya dan langsung viral di Twitter ini mendapat respon beragam dari sesama pengguna Twitter.
''gw sbg penumpang ojol pun, suka kesel sama penumpang ojol bangsat lainnya yang seenaknya kasih bintang 1 dan misuh" kalo ojol dtgnya lama, padahal ya namanya di jalan bisa aja macet dll, dan yg menyebalkan lagi "mereka temen" gw" dan udh sering gw ingetin tp tetep gitu~'' tulis netizen dengan akun @dmsmarno.
''semoga ayah kamu sehat selalu dan sukses rejeki nya yaa!! gue ngaku kok konsumen suka annoying bgt dan kadang gue juga termasuk, pokoknya tetep semangat yaa!!'' komentar @heartbect.
''70 thn masi semangat kerja semoga selalu sehat dn di lindungi Tuhan ya amiin'' tulis @gingerhoney88.
Unggahan mengenai kisah viral di Twitter mengenai anak driver taksi online yang berbagi kisah pilu ayahnya ini sudah mendapat 2.695 retweets dan 101 balasan.