Ternyata Hoaks, Heboh Mayat Korban Tsunami Palu di Pesisir Pantai

Jangan cepat termakan hoaks ya guys.

Tinwarotul Fatonah | Amelia Prisilia

Posted: Sabtu, 20 Oktober 2018 | 15:30 WIB
Hoaks mayat korban tsunami Palu. (twitter/Sutopo_PN)

Hoaks mayat korban tsunami Palu. (twitter/Sutopo_PN)

Hitekno.com - Belum lama ini beredar video hoaks mengenai sejumlah mayat korban tsunami Palu yang berada di pesisir pantai. Menanggapi hal ini, Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNBP mengkonfirmasi hal tersebut adalah hoaks.

''Jika anda menerima video ini dan menyebutkan ini video tsunami Palu. Itu adalah HOAX. Ini bukan tsunami di Palu tetapi kejadian di luar negeri. Kondisi laut, pantai, korban dan petugas menunjukkan bukan terjadi di Palu atau Indonesia. Abaikan jika anda menerimanya,'' tulis Sutopo dalam akun Twitter-nya @Sutopo_PN.

Menurutnya video berasal dari luar negeri, karena kondisi laut, pantai, korban, hingga petugas yang sedang mengevakuasi korban jelas bukan berasal dari Indonesia.

Baca Juga: Sedang Live Instagram, Teman Selebgram Ini Kerasukan

Bersamaan dengan cuitannya, ia meminta agar masyarakat tidak percaya dan mengabaikan pesan hoaks seperti ini.

Dalam video berdurasi 45 detik ini terlihat beberapa mayat berada di pesisir pantai dengan kondisi mengenaskan. Mayat-mayat ini terlihat terseret ombak hingga akhirnya berada di pantai yang tidak diketahui lokasinya ini.

Baca Juga: Lagi, Netizen Bagikan Kisah Pelecehan yang Dilakukan Driver Ojol

Beberapa petugas yang mengevakuasi korban juga terlihat berdatangan dengan menggunakan seragam berwarna orange.

Setelah dikonfirmasi oleh Sutopo Purwo Nugroho, banyak netizen yang lalu membongkar asal muasal video hoaks yang disebutkan adalah mayat korban tsunami yang terjadi di Palu.

Dilansir dari Mirror.co.uk (21/02/2017), video mayat tersebut adalah tubuh dari 74 imigran asal Afrika yang ditemukan di pantai utara Libya.

Baca Juga: Agnez Mo Ajak Generasi Milenial Pakai Media Sosial dengan Bijak

Diperkirakan mayat-mayat ini adalah korban dari perahu karet yang terkoyak. Hal ini terbukti dengan ditemukannya tidak jauh dari lokasi penemuan, sebuah perahu karet yang robek di dekat Kota Zawiya, di pantai Laut Tengah.

Hoax mayat korban tsunami Palu. (twitter/yusufgunawan)
Hoax mayat korban tsunami Palu. (twitter/yusufgunawan)

Mayat-mayat ini sudah ditangani oleh pemerintah lokal yang membawa jasad tersebut ke sebuah pemakaman untuk orang-orang yang tidak teridentifikasi di ibu kota Libya, Tripoli.

Beredarnya video yang langsung dikonfirmasi oleh Sutopo Purwo Nugroho sebagai hoaks ini membuat netizen beramai-ramai meninggalkan komentarnya.

Baca Juga: Lakukan Falling Stars Challenge, Wanita Ini Ditindak Polisi

''Rest In Peace. Jahat sekali manusia yang memakai video seperti ini untuk memuaskan hasrat akan mendapatkan klik dan sorotan dari banyak netizen #melawanhoax,'' tulis akun dengan username @sitorusdina.

''Salut buat Pak Sutopo, dlm keadaan sakit masih mampu menangkal hoax.....semoga Bpk selalu diberi kesehatan karena tugas Bpk mulia,'' komentar akun @stam_wong.

''Thanks pak sutopo.... di wa banyak yg kirim tu.....dan sehat selalu ya pak,'' cuit akun @ShKoyen.

Unggahan konfirmasi dari Sutopo Purwo Nugroho mengenai video hoaks mayat korban tsunami Palu yang berada di pesisir pantai ini sudah mendapat 6.586 retweets dan 179 balasan dari sesama pengguna Twitter.

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB