Hitekno.com - Penambangan koin Kriptokurensi memang menggiurkan, karena memberikan keuntungan besar. Banyak orang yang akhirnya terjun sebagai penambang koin Kriptokurensi.
Namun sebaiknya lakukan penambangan koin Kriptokurensi di tempat yang tepat. Jangan seperti seorang kepala sekolah yang memanfaatkan fasilitas sekolahan.
Lei Hua, Kepala sekolah SMP Puman di Chenzhou, Hunan, Cina ini ketahuan memakai fasilitas sekolah sebagai tempat penambangan koin Kriptokurensi.
Baca Juga: Ketahuan Curang Saat Pertandingan, Atlet eSports Ini Dipecat
Kecurigaan awal muncul dari peningkatan biaya listrik sekolahan tersebut. Sekolah tersebut mengalami lonjakan tagihan listrik hingga ratusan dolar AS.
Setelah dilakukan penyelidikan ketahuan kepala sekolah dan wakil bidang kedisiplinan diam-diam melakukan aktivitas cryptomining di sekolahan.
Dilansir dari South China Morning Post, Lei Hua memindahkan mesin penambang koin miliknya ke salah satu ruang di sekolah tersebut.
Baca Juga: Tidak Langsung Membalas Pesan Bos, Wanita Ini Dipecat
Lei Hua telah mengucurkan dana 10.000 yuan atau sebesar Rp 21 jutaan untuk membangun mesin penambangan koin Kriptokurensi tersebut.
Ia sudah melakukan penambangan koin Etherium (salah satu jenis Kriptokurensi) sejak Juni 2017. Ia tidak bisa membayar tagihan listrik sehingga memindahkannya ke sekolah.
Di sekolah, ia bisa memakai listrik dan koneksi internet secara gratis. Setidaknya sudah 7 bulan mesin ini beroperasi di sekolah tersebut.
Baca Juga: Tren Penambang Koin Turun, Harga Kartu Grafis Mulai Normal
Tak tangung-tanggung, Lei Hua membeli lagi tujuh mesin penambangan koin. Ia membuat tagihan listrik di sekolahan membengkak hingga 14.714 yuan atau sebesar Rp 31 jutaan.
Terinspirasi apa yang dilakukan kelapa sekolah, Wang Zhipeng, wakil bagian kedisiplinan ikut membeli mesin penambang koin untuk diletakkan di lap fisika.
Mesin-mesin penambangan koin Kriptokurensi ini berjalan 24 jam setiap harinya. Hingga hampir menyebabkan kebakaran dan membuat koneksi internet di kelas jadi lamban.
Baca Juga: Viral, Seorang Ibu Dipecat Karena Menunggu Anaknya yang Sakit
Guru yang bertanggungjawab pada infrastruktur mulai curiga dan komplain pada tagihan listrik. Namun kepala sekolah ini menyalahkan penggunaan AC.
Guru lain juga komplain akan suara berisik di kelas saat malam dan koneksi internet yang makin lamban. Hingga mendorong investigasi pada masalah ini.
Akhirnya terungkap kalau adanya mesin penambangan koin Kriptokurensi di sekolah tersebut yang menyebabkan melonjaknya tagihan listrik.
Akibatnya, kepala sekolah dipecat dari jabatannya. Sedangkan Wang mendapatkan peringatan keras atas keberadaan mesin penambangan koin Kriptokurensi tersebut.