Hitekno.com - Penipuan melalui sebuah pesan singkat di aplikasi WhatsApp akhir-akhir ini makin marak, mulai dari kabar hoax, isu penculikan hingga hal-hal yang dapat merugikan lainnya.
Baru-baru ini, pemilik sebuah toko seni dan pekerjaan tangan di sebuah kota kecil Acatlan, Meksiko tengah melihat sekumpulan orang berkumpul di luar kantor polisi di sebelah tokonya.
Dia melihat sebuah mobil polisi melintas tokonya, membawa dua pria ke penjara kecil dan diikuti teriakan banyak orang yang menuduh kedua pria yang dibawa ke penjara diduga sebagai penculik anak.
Baca Juga: Hobi Baca Buku Astronomi, Chanyeol EXO Dapat Bintang
Polisi mengatakan tidak terdapat bukti bahwa kedua pria itu melakukan kejahatan.
Namun kerumunan di luar kantor polisi di Reforma Street, Meksiko tersebut yang menuduh kedua pria tersebut salah paham yang berasal dari pesan singkat WhatsApp.
Pesan tersebut berisi ''Semua orang harap waspada karena adanya wabah penculikan anak di negara ini, seperti para penjahat ini yang terlibat dalam perdagangan organ tubuh... Dalam beberapa hari terakhir, anak berumur empat, delapan dan 14 tahun menghilang dan sebagian anak ini ditemukan meninggal dengan organ tubuh yang dicabut. Perut mereka dibuka dan dikosongkan.''
Baca Juga: Penelitian Ini Buktikan Pria Berjanggut Lebih Disukai Wanita
Karena terlihat di dekat sekolah dasar bernama San Vicente Boqueron, Ricardo dan Alberto ditangkap karena diduga penculik anak.
Penyebar pesan hoax tersebut memprovokasi untuk membakar keduanya.
Sebelumnya Ricardo bahkan dipukuli hingga meninggal dan pamannya Alberto terlihat masih menggerakkan tubuhnya saat api membakar tubuh mereka berdua.
Baca Juga: Mudah Dijangkau Millenial, Realme Kolaborasi dengan 3.000 Toko
Diduga lima orang terprovokasi untuk membakar korban hoax yang beredar di WhatsApp.
Kejadian kekerasan yang disebabkan kabar hoax di WhatsApp ini bukanlah yang pertama kali, melainkan sudah beberapa kali terjadi di India, Myanmar dan Sri Lanka.
Baca Juga: Baru Pertama Lihat Kolam Renang, Aksi Lucu Anjing Ini Viral