Di 2018, Jumlah Malware Ransomware Meningkat Lebih dari 40 Persen

Jumlah file berbahaya baru yang terdeteksi setiap harinya meningkat.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 18 Desember 2018 | 06:00 WIB
Ilustrasi Malware. (Pixabay/Tumisu)

Ilustrasi Malware. (Pixabay/Tumisu)

Hitekno.com - Dari laporan Kaspersky Lab, ditemukan peningkatan sejumlah file berbahaya selama 2018. Seperti Malware Ransomware dan berbagai backdoor berbahaya lainnya dideteksi terjdi peningkatan.

Jumlah backdoor yang ditemukan meningkat sebesar 44 persen, sedangkan volume Malware Ransomware meningkat sebesar 43 persen.

Satu dari tiga komputer setidaknya mengalami sekali ancaman berbahaya online pada 2018.

Baca Juga: Jelang Pilpres 2019, BSSN Deteksi Peningkatan Serangan Siber

Ilustrasi Malware. (Pixabay/Tumisu)
Ilustrasi Malware. (Pixabay/Tumisu)

Data ini menunjukkan bahwa malware, backdoor dan ransomware tetap menjadi risiko signifikan bagi para pengguna komputer.

Di tahun 2018, ransomware (Trojan-Ransom) dan deteksi backdoor masing-masing terdiri atas 3,5 persen dan 3,7 persen dari semua file berbahaya baru yang dikumpulkan dalam 10 bulan pertama tahun ini.

Fakta ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 43 persen untuk ransomware (dari 2.198.130 pada tahun 2017 menjadi 3.133.513 pada tahun 2018) dan 44 persen untuk backdoor (2,272,341 pada tahun 2017 menjadi 3,263,681 pada tahun 2018).

Baca Juga: Jelang Pilpres 2019, Serangan Siber Diprediksi Bakal Meningkat

Secara keseluruhan, teknologi deteksi Kaspersky Lab menangani 346.000 file berbahaya baru setiap hari dalam sepuluh bulan pertama pada tahun ini.

Jumlah dan jangkauan file berbahaya baru yang terdeteksi setiap harinya menunjukkan indikator utama tentang kepentingan para pelaku kejahatan siber yang terlibat dalam pembuatan dan pendistribusian malware.

Ilustrasi Malware. (Pixabay/VISHNU_KV)
Ilustrasi Malware. (Pixabay/VISHNU_KV)

Pada tahun 2011, teknologi kaspersky Lab mendeteksi 70.000 file baru setiap harinya, dan pada tahun 2017, jumlahnya meningkat lima kali lipat menjadi 360.000.

Baca Juga: Typeframe, Malware Baru dari Korea Utara

Data yang dikumpulkan Kaspersky Lab, mengindikasikan aktivitas pelaku kejahatan siber dalam menggunakan kembali malware lama yang telah terbukti efisien.

Di sisi lain, lonjakan jumlah deteksi backdoor dan Trojan-Ransom menunjukkan bahwa pelaku kejahatan siber terus menerus mencari cara baru menyerang perangkat korban dan menghasilkan uang dari aksi tersebut.

''Ketertarikan yang begitu kuat dari para pelaku kejahatan siber terhadap ransomware dan pengembangannya yang berkelanjutan menjadi peringatan bagi kita untuk tetap waspada, baik terhadap ancaman yang sudah terjadi, sudah dikenal, baru, maupun yang belum diketahui,'' kata Vyacheslav Zakorzhevsky, Kepala Penelitian Anti-Malware di Kaspersky Lab melalui keterangan resminya.

Baca Juga: Wannacry, Virus Internet yang Bisa Bikin Nangis

Tulisan ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Sepanjang 2018, Jumlah Malware Ransomware Naik Lebih dari 40 Persen.

Berita Terkait
Berita Terkini

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB

Berbagai kemampuan ditawarkan ZohoCRM for Everyone....

internet | 15:09 WIB

Portofolio baru Dell ini dirancang untuk membantu meningkatkan produktivitas organisasi dan karyawan di Indonesia memasu...

internet | 14:41 WIB