Deretan Hoaks Paling Menghebohkan Selama 2018 Versi Kominfo

Nomor 10 paling buat heboh negara.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia

Posted: Kamis, 20 Desember 2018 | 12:45 WIB
Kominfo. (Kominfo)

Kominfo. (Kominfo)

Hitekno.com - Memasuki penghujung tahun, Kominfo dalam siaran persnya merilis deretan hoaks paling menghebohkan selama 2018. Apa saja ya?

Kementrian Komunikasi dan Informastika ini pada dasarnya memiliki divisi khusus yang bertugas untuk melakukan identifikasi berita palsu atau hoaks yang ramai beredar di masyarakat.

Untuk bisa mengidentifikasi hoaks tersebut, Kominfo akan melakukan pengecekan fakta tersebut dalam beberapa tahap. Pada akhirnya, divisi ini merilis 10 konten hoaks yang menyebar dan membuat heboh selama 2018.

Baca Juga: Bak Superhero, Driver Ojol Ini Selamatkan Wanita Bunuh Diri

Dalam siaran persnya, Kominfo menyebutkan jika deretan hoaks ini cukup menimbulkan ketakutan dan keresahan di sebagian kelompok masyarakat hingga menjadi perhatian nasional melalui pemberitaan media massa.

Berikut deretan hoaks paling menghebohkan selama 2018 versi Kominfo yang didapat dari mesin pengais konten Sub Direktorat Pengendalian Konten Internet Direktorat Pengendalian Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementrian Kominfo.

1. Telepon disadap dan chat WhatsApp dipantau pemerintah

Baca Juga: Sutopo PN Ungkap Hewan Ini Bukan Penyebab Jalan Surabaya Ambles

Telepon disadap dan chat WhatsApp dipantau pemerintah. (Kominfo)
Telepon disadap dan chat WhatsApp dipantau pemerintah. (Kominfo)

Pada awal 2018, sebuah berita hoaks beredar melalui broadcast message di aplikasi pesan singkat WhatsApp. Berita hoaks ini berisi informasi pemantauan segala aktivitas pengguna ponsel oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Aktivitas yang dipantau antara lain, panggilan telepon hingga media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.

Setelah cukup membuat heboh masyarakat, Kominfo lalu dengan tegas membantah kejadian tersebut dan mengungkap bahwa kabar ini hanyalah hoaks.

Baca Juga: Gagal Fokus, Dua Driver Ojol Ini Salah Angkut Customer

2. Makanan mudah terbakar ternyata mengandung lilin/plastik

Makanan mudah terbakar ternyata mengandung lilin/plastik. (Kominfo)
Makanan mudah terbakar ternyata mengandung lilin/plastik. (Kominfo)

Kabar mengenai kandungan lilin atau plastik pada produk makanan tertentu memang sudah lama beredar. Biskuit, kerupuk, hingga serbuk minuman sachet sering kali dicurigai sebagai makanan yang mengandung lilin dan plastik.

Awal 2018 dimulai dengan isu zat berbahaya pada serbuk sebuah merek minuman kopi sachet. Hal ini ramai menjadi perbincangan usai sebuah video saat seseorang menerbangkan serbuk kopi ke api dan membuat api semakin besar dan menyambar.

Baca Juga: Penghujung Tahun, Yuk Buat Foto Best Nine 2018 di Instagram

Membuat resah masyarakat, BPOM lalu dengan resmi menjelaskan bahwa hal tersebut tidak benar. Pasalnya, semua produk pangan memiliki rantai karbon berupa ikatan antara atom karbon hingga mengandung lemak dan minyak dengan kadar rendah. Jadi beberapa makanan pasti akan mudah terbakar jika disulut dengan api.

3. Kartu nikah dengan empat foto istri

Kartu nikah dengan empat foto istri. (Kominfo)
Kartu nikah dengan empat foto istri. (Kominfo)

Saat Kementrian Agama resmi menerbitkan kartu nikah bagi pasangan suami-istri demi efisiensi dan akurasi data, sebuah kabar hoaks lalu beredar.

Kabar hoaks itu berisi gambar kartu nikah berwarna kuning dengan logo Kementrian Agama serta berisi empat kolom istri dan satu kolom suami yang lengkap dengan nama dan tanggal pernikahan di masing-masing kolom istri.

Walaupun beberapa orang menganggap hal ini hanya lelucon, beberapa orang lainnya malah percaya dengan lelucon ini. Banyak yang berspekulasi bahwa kartu tersebut merupakan kartu legalitas untuk berpoligami.

Langsung dibantah keras oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag, dinas ini menegaskan jika kartu yang diberikan memiliki warna dasar hijau dengan campuran warna kuning.

4. Penyerangan tokoh agama sebagai tanda kebangkitan PKI

Penyerangan tokoh agama sebagai tanda kebangkitan PKI. (Kominfo)
Penyerangan tokoh agama sebagai tanda kebangkitan PKI. (Kominfo)

Kabar hoaks mengenai kebangkitan PKI memanglah bukan isu baru. Isu ini menjadi viral di tahun 2018 seiring dengan dinamika politik Indonesia.

Pada awal 2018, terjadi kasus pemukulan terhadap seorang tokoh agama. Setelah ditangani pihak kepolisian, terungkap bahwa pelakunya adalah seorang yang mengalami gangguan mental.

Beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab lalu mulai menyebarkan hoaks bahwa hal tersebut merupakan tanda kebangkitan PKI. Bertindak cepat, Kominfo lalu merilis pengumuman bahwa berita tersebut adalah hoaks.

5. Telur palsu dan telur plastik

Telur palsu dan telur plastik. (Kominfo)
Telur palsu dan telur plastik. (Kominfo)

Masih dari awal 2018, masyarakat Indonesia dibuat geger dengan berita hoaks mengenai telur palsu atau telur plastik yang ramai beredar di pasar tradisional dan supermarket.

Berbagai foto dan video terkait proses pembuatan telur palsu ini langsung banyak diunggah di YouTube dan beberapa media sosial lainnya.

Membuat banyak pihak resah, isu ini rupanya sangat memberikan pengaruh besar ke para penjual telur. Tidak butuh waktu lama, Kementrian Pertanian dan Satgas Pangan Mabes Polri lalu turun ke lapangan dan membuktikan bahwa kabar ini hanyalah hoaks.

6. Rekaman black box Lion Air JT 610

Rekaman black box Lion Air JT 610. (Kominfo)
Rekaman black box Lion Air JT 610. (Kominfo)

Kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan laut Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) menjadi salah satu isu selama 2018 yang ramai diperbincangkan.

Tidak hanya satu, berbagai kabar hoaks mengenai kejadian ini lalu berhembus kencang. Salah satunya adalah beredar video di YouTube yang diunggah oleh channel Juragan Batik Reborn dengan judul ''LION AIR JT610 tersebut Mengerikan Hasil Rekaman BLACK BOX''.

Bukan berisi rekaman black box Lion Air JT 610, rupanya video ini berisi kesaksian seseorang terkait video MAP detik-detik Lion Air JT 610 hilang kontak.

7. Konspirasi imunisasi dan vaksin

Konspirasi imunisasi dan vaksin. (Kominfo)
Konspirasi imunisasi dan vaksin. (Kominfo)

Salah satu hoaks mengenai vaksin imunisasi yang menjadi viral adalah isu konspirasi penyebaran virus atau penyakit melalui vaksin. Kabarnya vaksin yang digunakan untuk imunisasi mengandung sel-sel hewan, virus, bakteri, darah, dan nanah.

Isu ini lalu semakin menimbulkan stigma negatif masyarakat Indonesia mengenai imunisasi. Banyak masyarakat yang dibuat ragu untuk memberikan imunisasi untuk anak-anaknya.

Dengan cepat, kabar ini lalu dibantah oleh Kominfo dan menyebut jika hal ini adalah hoaks.

8. Penculikan anak

Penculikan anak. (Kominfo)
Penculikan anak. (Kominfo)

Kabar hoaks mengenai penculikan anak beredar di media sosial pada Facebook, Twitter, dan WhatsApp. Bahkan di Twitter, beredar kabar jika pelaku penculikan anak ini tertangkap di Jalan Kran Kemayoran, Jakarta Pusat.

Hal ini lalu dibantah oleh Kapolsek Kemayoran Kompol Saiful Anwar yang mengatakan jika oknum tersebut hanyalah seorang tukang parkir yang mengidap gangguan jiwa. Kabar tersebut lalu dikonfirmasi sebagai berita hoaks.

9. Gempa susulan di Palu

Gempa susulan di Palu. (Kominfo)
Gempa susulan di Palu. (Kominfo)

Menyusul gempa Palu, sebuah kabar hoaks beredar melalui aplikasi WhatsApp. Kabar yang beredar tersebut adalah mengenai gempa susulan di Palu yang langsung meresahkan masyarakat.

Pesan tersebut berisi informasi mengenai Palu yang sedang dalam kondisi siaga 1 karena akan segera terjadi gempa susulan berkekuatan 8,1 SR sehingga berpotensi terjadi tsunami besar.

Rupanya kabar ini adalah hoaks setelah dikonfirmasi langsung oleh Kepala Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui Twitter.

10. Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet. (Kominfo)
Ratna Sarumpaet. (Kominfo)

Penganiayaan Ratna Sarumpaet menduduki urutan pertama kabar hoaks terheboh selama 2018. Berita ini pertama kali diunggah di Facebook pada 2 Oktober 2018 melalui akun Swary Utami Dewi. Unggahan ini berisi sebuah screenshot pesan WhatsApp beserta foto Ratna Sarumpaet.

Setelah menjadi viral dan dibenarkan oleh beberapa tokoh politik, Polisi lalu melakukan penyelidikan ketika mendapat tiga laporan mengenai dugaan hoaks.

Berdasarkan hasil penyelidikan Kepolisian, Ratna diketahui tidak dirawat di 23 rumah sakit dan tidak pernah melapor ke 28 Polsek di Bandung dalam kurun waktu 28 September sampai dengan 2 Oktober 2018.

Saat kejadian yang disebutkan pada 21 September, Ratna diketahui tidak sedang di Bandung. Hasil penyelidikan menunjukkan Ratna datang ke Rumah Sakit Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, pada 21 September 2018 sekitar pukul 17.00 WIB.

Direktur Tindak Pidana Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan Ratna telah melakukan perjanjian operasi pada 20 September 2018 dan tinggal hingga 24 September. Polisi juga menemukan sejumlah bukti berupa transaksi dari rekening Ratna ke klinik tersebut.

Itu tadi deretan hoaks paling menghebohkan selama 2018 menurut Kominfo. Kamu pernah termakan hoaks yang mana nih?

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB