Hitekno.com - Bencana tsunami di Selat Sunda kemarin malam, Sabtu (22/12/2018) menerjang kawasan Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan.
Diduga penyebab tsunami kali ini adanya longsor yang terjadi di bawah laut, hal ini disampaikan oleh Sutopo Purwo Nugroho selaku Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam akun Twitter pribadinya.
Musibah ini lantas menjadi perbincangan di dunia maya baik di Facebook dan Twitter.
Baca Juga: Seismometer, Alat Pengukur Getaran Tanah untuk Deteksi Gempa
Terkait hal ini Facebook mengaktifkan fitur khusus yang dapat membantu baik para korban bencana dan kerabat yang berada di lokasi tersebut.
Fitur ini bernama ''Crisis Response'', aksesnya pun sangat mudah. Pengguna hanya perlu memilih fitur ''Penanggulangan Krisis'' atau ''Crisis Response'', di halaman tersebut, pengguna bisa melihat beberapa bencana terbaru yang terjadi, termasuk tsunami yang terjadi di wilayah Banten tadi malam.
Setelah masuk dalam halaman tersebut, pilih postingan yang mengabarkan mengenai tsunami Selat Sunda di Indonesia.
Baca Juga: Ucapkan Selamat Hari Ibu, Driver Ojol Lakukan Hal Sedih Ini
Tak hanya Facebook, Google Indonesia dalam cuitannya di Twitter resmi juga menyalakan peringatan SOS perihal bencana ini.
Google Indonesia dengan mudah menyediakan update terkini seputar tsunami yang terjadi di Selat Sunda.
Caranya cukup mudah, pengguna Google hanya perlu mengetik ''Tsunami Selat Sunda'' atau mengeceknya langsung di tautan yang disertakan Google di Twiiter resminya.
Baca Juga: Mengenal Longsor Bawah Laut, Penyebab Tsunami Dahsyat
Hingga kini, korban bencana tsunami terus bertambah, update terakhir di Twitter Sutopo Purwo Nugroho terdapat 168 orang dinyatakan meninggal dunia, 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 rumah rusak dan kerusakan fisik lainnya. Penanganan terus dilakukan. Evakuasi korban masih berlangsung.