Menggiurkan, Pendapatan Buzzer Politik di Media Sosial Bisa di atas UMR

Tak heran banyak yang jadi buzzer politik dadakan.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 06 Maret 2019 | 09:45 WIB
Ilustrasi logo media sosial.(Pixabay/ Lobo Studio Hamburg)

Ilustrasi logo media sosial.(Pixabay/ Lobo Studio Hamburg)

Hitekno.com - Profesi sebagai seorang buzzer di media sosial memang menarik, karena pendapatannya yang tak sedikit. Dan menjelang Pemilu 2019, mulai ramai profesi buzzer politik di media sosial.

Menurut peneliti Center for Innovation Policy and Governance (CIPG) Rinaldi Camil, pendapatan buzzer politik di media sosial bisa setara upah minimum regional (UMR).

''Untuk buzzer-buzzer yang bekerja di lini depan, yang menganggap buzzer sebagai sebuah profesi atau pekerjaannya, biasanya dipekerjakan oleh agensi dengan bayaran UMR atau di bawah UMR,'' ujar Rinaldi kepada Antara di Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Baca Juga: 4 Hal Ini Sebaiknya Tak Kamu Bagikan di Media Sosial

Artinya, buzzer di wilayah DKI Jakarta dapat menerima upah hingga Rp 3,9 juta per bulan dengan jam kerja delapan hingga sepuluh jam sehari.

Rinaldi menjelaskan bahwa industri buzzer politik memiliki tiga aktor utama yang memiliki perannya masing-masing. Pertama, pengguna biasanya partai politik. Kemudian, perantara antara user dan buzzer yang biasanya digawangi agensi.

Ilustrasi media sosial. [Shutterstock]
Ilustrasi media sosial. [Shutterstock]

Selanjutnya, di tingkatan paling bawah adalah buzzer. Lazimnya buzzer bekerja secara individu bisa pula berkelompok di bawah kepemimpinan kordinator.

Baca Juga: Ini Dampak Media Sosial bagi Generasi Muda Menurut Paus Fransiskus

Seorang koordinator buzzer, menurut Rinaldi, dapat mengantongi Rp 6 juta per bulan. Tenaga-tenaga buzzeryang direkrut biasanya adalah mahasiswa atau pelajar, sedangkan koordinator buzzer biasanya mereka yang lebih senior.

''Kampus-kampusnya bisa di sekitar Jakarta. Mereka (buzzer) biasanya karena memang mencari kerja. Karena motifnya uang dan masih minim pengalaman, tentunya gaji-gaji UMR sangat menarik bagi mereka,'' kata Rinaldi.

Namun, CIPG tidak memiliki angka pasti seberapa besar industri buzzer politik dan jumlah buzzer politik yang digunakan oleh setiap kandidat pasangan calon. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Baca Juga: Facebook Kehilangan Pasar, Pengguna Media Sosial ini Meningkat

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB