Hitekno.com - Netizen Indonesia memang menyukai hal-hal lucu dan senang dalam membuat unggahan tersebut viral. Sebuah surat ijin tidak masuk dari Bonek viral di Facebook karena sangat kocak dan berbeda dengan surat ijin lainnya.
Unggahan yang dibagikan oleh akun Mardy Mohammad di forum Facebook KHI (Kerajaan Humor Indonesia) Satu membuat heboh netizen.
Postingan mengenai surat ijin tidak masuk milik Bonek viral di Facebook setelah mendapatkan lebih dari 830 Like hanya dalam waktu sehari saja.
Baca Juga: Iklan Operator Seluler Jadul Ini Viral, Ada yang Paham Maksudnya?
Tak hanya itu, puluhan netizen juga ikut berkomentar kocak setelah melihat surat tersebut.
Dalam unggahannya terlihat orangtua (atau bahkan sekeluarga) menuliskan surat ijin tidak masuk kepada wali kelas sang anak.
Surat ijin itu mengungkapkan bahwa sang anak tidak bisa mengikuti pelajaran pada tanggal 9 April 2019.
Baca Juga: Aksi Seru Maskot Oppo dan Vivo Adu Joget Ini Viral di Medsos
Penyebab ketidakhadiran adalah adanya pertandingan antara Persebaya Surabaya melawan Arema Malang yang diadakan pada tanggal tersebut.
Surat itu bahkan menuliskan salam khas Bonek ''Salam Satu Nyali, Wani!'' sehingga makin membuat surat itu terlihat kocak.
Tak hanya salam khas Bonek, surat ijin juga ditandatangani oleh bapak, ibu, om dan tante yang semuanya tergabung dalam suporter Persebaya Surabaya, Bonek.
Baca Juga: Sampai Copot Jilbab, Aksi Emak-Emak Berantem Ini Jadi Viral
Masih belum jelas apakah surat itu settingan untuk lelucon atau surat asli yang benar-benar diberikan kepada sang guru wali kelas.
Namun terlepas dari settingan atau tidak, netizen berhasil terhibur atas surat Bonek yang viral di Facebook.
''Waduh, gurunya langsung sakit jiwa setelah lihat surat ijin ini,'' komentar Prima Dani.
Baca Juga: Katalog Ponsel Jadul Viral, Netizen Salfok ke Harganya
''Keluarga pecinta sepak bola, Mantul,'' kata Al-Pjan Juventini.
''Aku yakin gurunya jg pasti ngedukung,'' balas Demi.
Itulah tadi surat dari Bonek yang viral di Facebook, apa yang kamu lakukan jika kamu menjadi wali kelas sang anak itu?