Hitekno.com - Tak ada yang tak bisa bagi hacker yang sedang kelaparan. Bagaimana tidak, seorang hacker ini berhasil membobol aplikasi McDonald dan membuat pelanggan yang bukan pemesannya terkena tagihan 1.500 dolar AS atau Rp 21,3 juta.
Masih belum jelas apakah ada satu atau bahkan beberapa hacker yang kelaparan.
Namun yang jelas, seorang pelanggan di Kanada yang menggunakan aplikasi ''My McD'' harus membayar sejumlah uang yang bukan tagihannya.
Baca Juga: Dokumen Rahasia Peristiwa WTC 11 September Dibobol Hacker
Seorang jurnalis Kanada dan seorang penulis di Mobile Syrup, Patrick O'Rourke, mengaku bahwa ia kemungkinan telah diperdaya oleh seorang hacker.
Entah bagaimana seorang hacker mendapatkan akses di aplikasi My McD miliknya yang tersambung di kartu Mastercard-nya.
Aplikasi tersebut mengalami kegagalan transaksi dua kali saat ia pertama kali mencoba menggunakannya.
Baca Juga: Jadi Sasaran Hacker, Ini Nasib Akun Fortnite Milik Drake
Akhirnya ia menyerah dan memilih tak menggunakan aplikasi itu lagi.
Namun anehnya, dua minggu ke depan ada seseorang yang menghabiskan 100 makanan Big Mac, McFlurries, dan Chicken McNuggets dengan menggunakan pemesanan dari akunnya.
Karena ulah hacker tersebut O'Rourke harus membayar tagihan 1.500 dolar AS atau Rp 21,3 juta.
Baca Juga: Ini 5 Pelopor Hacker yang Ada Saat Teknologi Komputer Baru Lahir
Beberapa pembelian bahkan terjadi dalam beberapa menit antara pembelian satu dengan yang lainnya.
''Kemungkinan seorang hacker telah meretas akunku dan membaginya dengan sekelompok temannya di Montreal. Mereka hanya makan makanan dan tidak melakukan hal yang lebih,'' kata O'Rourke dikutip dari CBS News.
McDonald memberikan respon dan mengatakan bahwa penyebab utama hal tersebut adalah kata sandi yang lemah.
Baca Juga: Gunakan 100 Ribu Botnet, Hacker Serang Bank Brazil
Namun karena O'Rourke menemukan lusinan cuitan di Twitter dengan kejadian serupa, ia curiga dengan klaim McD yang menyalahkan pengguna atas penggunaan sandi yang lemah.
Dia berpikir, aplikasi My McD memiliki cacat keamanan sehingga memungkinkan hacker menggunakan akun orang lain.
Pihak bank akhirnya mengembalikan uang O'Rourke meskipun departemen keamanan digital mereka menyimpulkan bahwa McDonald yang harus bertanggung jawab atas pergantian dana yang dicuri.
Hingga kini, hacker yang menjebol aplikasi McDonald belum tertangkap dan sepertinya ia akan kenyang dalam beberapa bulan ke depan jika kasusnya tidak diselesaikan.