Red Hat OpenShift 4, Generasi Baru Kubernetes Enterprise Terpercaya

Lebih dari 1.000 perusahaan di berbagai industri dan di seluruh dunia telah memakai Red Hat OpenShift.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 21 Mei 2019 | 18:35 WIB
Red Hat OpenShift 4. (OpenShift)

Red Hat OpenShift 4. (OpenShift)

Hitekno.com - Nama Red Hat sudah tak asing lagi bagi yang berkecimpun di dunia open source. Kali ini, Red Hat, Inc. (NYSE: RHT) memperkenalkan Red Hat OpenShift 4.

Red Hat OpenShift 4 adalah generasi terbaru dari platform Kubernetes enterprise terpercaya yang direkayasa ulang untuk mengatasi realitas kompleks dari orkestrasi container dalam sistem produksi.

Red Hat OpenShift 4 dirancang untuk memberikan pengalaman bagaikan cloud di cloud hybrid dengan mendorong pembaruan otomatis di seluruh penyebaran Kubernetes di mana saja.

Baca Juga: Ditinggal Android, 4 OS Open Source Ini Bisa Jadi Pilihan untuk Huawei

Ditambah dengan fleksibilitas pengembang yang ditingkatkan dan didukung oleh Kubernetes Operators, OpenShift 4 membantu meletakkan fondasi yang lebih aman dan konsisten untuk beban kerja cloud-native modern yang tengah bermunculan.

Lebih dari 1.000 perusahaan di berbagai industri dan di seluruh dunia, termasuk ANZ Bank, Banco Santander, Cathay Pacific, Copel Telecom, GE, Lufthansa ik, Macquarie Bank, Miles and More GmbH, Paychex, Porsche Informatik, Sabre, Swisscom AG, Via Varejo, dan X by Orange, dan pemenang Red Hat Innovation Awards tahun ini BP, Deutsche Bank, Emirates NBD, HCA Healthcare, dan Kohl’s menggunakan OpenShift untuk mempercepat pengembangan dan penyampaian aplikasi.

Penerapan hybrid dan multicloud kini menjadi standar industri. IDC memperkirakan bahwa di tahun 2020, lebih dari 90 persen perusahaan global akan memiliki strategi multicloud.

Baca Juga: Fadli Zon Kritik Server KPU, Pria Ini Bantah dengan Thread Sistem Linux

Red Hat OpenShift 4 menyederhanakan penyebaran hybrid dan multicloud untuk mempercepat bagaimana perusahaan IT menyebarkan aplikasi baru yang terus kompetitif.

Menyederhanakan dan Mengotomatisasi cloud, di Mana Saja

Dirancang untuk lingkungan yang beragam, Red Hat OpenShift 4 mengawali era standar Kubernetes berikutnya untuk mengotomatisasi dan mengoperasionalkan praktik terbaik untuk platform aplikasi modern.

Baca Juga: Huawei Kunpeng 920, Prosesor Server Berbasis ARM Terkuat

Red Hat OpenShift 4 beroperasi sebagai pengalaman cloud terpadu untuk dunia hybrid, dan memungkinkan pendekatan yang menekankan pada otomatisasi melalui:

  • Platform pengelolaan mandiri untuk cloud hybrid untuk memberikan pengalaman bagaikan cloud melalui pembaruan software otomatis dan manajemen siklus hidup di cloud hybrid, yang didukung oleh landasan Red Hat Enterprise Linux dan Red Hat Enterprise Linux CoreOS yang terpercaya. Ini memungkinkan keamanan, kemampuan audit, pengulangan, kemudahan manajemen dan pengalaman pengguna yang lebih besar.
  • Kemampuan beradaptasi dan dukungan heterogen, tersedia dalam beberapa bulan mendatang di seluruh vendor cloud publik utama termasuk Alibaba, Amazon Web Services (AWS), Google Cloud, IBM Cloud, Microsoft Azure, teknologi cloud privat seperti OpenStack, platform virtualisasi, dan server bare-metal.
  • Instalasi full stack yang disederhanakan dengan proses otomatis yang memudahkan untuk memulai dengan Kubernetes enterprise secara cepat.
  • Penerapan aplikasi dan manajemen siklus hidup yang disederhanakan dengan Kubernetes Operators. Red Hat memelopori aplikasi stateful dan kompleks di Kubernetes dengan Operators yang mengotomatiskan pemeliharaan, penskalaan, dan failover aplikasi. Kini, OpenShift 4 menyediakan Red Hat OpenShift Certified Operators. Bekerja bersama dengan ekosistem mitra yang lebih luas, OpenShift 4 mencakup serangkaian luas aplikasi untuk dijalankan as-a-service di cloud hybrid.

 

Kubernetes Enterprise yang Terpercaya

Baca Juga: Microsoft Berjanji Jaga GitHub tetap Independen dan Terbuka

Red Hat OpenShift Container Platform merupakan Kubernetes yang tersertifikasi dan sesuai, sebagaimana yang divalidasi oleh Cloud Native Computing Foundation (CNCF).

Platform ini adalah satu-satunya penawaran Kubernetes enterprise yang dibangun berbasis tulang punggung platform Linux enterprise terkemuka di dunia yang didukung oleh keahlian open source, ekosistem yang kompatibel, dan kepemimpinan Red Hat.

Sebagai kontributor utama komunitas Kubernetes, Red Hat memurnikan Kubernetes untuk perusahaan di OpenShift 4 sehingga menyediakan basis kode yang lebih tangguh dan lebih aman sekaligus tetap mempertahankan inovasi kunci dari komunitas hulu.

Untuk memberikan footprint penyebaran yang lebih fleksibel dengan tetap menjaga keamanan dan stabilitas yang ditingkatkan, OpenShift 4 memperkenalkan Red Hat Enterprise Linux CoreOS, varian tertanam khusus OpenShift dari Red Hat Enterprise Linux.

Red Hat Enterprise Linux CoreOS menyediakan pilihan yang diperluas untuk perusahaan dalam menyebarkan Kubernet tingkat enterprise sehingga menawarkan distribusi OS Linux yang ringan, sepenuhnya tidak dapat diubah, dan dioptimalkan oleh container.

Dalam varian ini, fitur keamanan dan stabilitas masih sangat penting, dengan pembaruan otomatis yang dikelola oleh Kubernetes dan diaktifkan oleh OpenShift dengan hanya menekan satu tombol. Hal ini membantu mengurangi pemeliharaan dan meningkatkan produktivitas bisnis.

OpenShift 4 dilengkapi dengan dukungan Red Hat yang memenangkan penghargaan dan layanan profesional yang luas, termasuk Red Hat Consulting.

Dengan keahlian teknis, serta saran dan analisis strategis, Red Hat membantu perusahaan TI dalam membangun solusi yang memenuhi kebutuhan masa kini dan masa depan.

Memberdayakan Pengembang untuk Berinovasi

Pengembangan aplikasi sangat penting bagi banyak perusahaan TI mengingat perannya dalam mempercepat transformasi digital.

Red Hat OpenShift 4 OpenShift 4 mendukung kebutuhan pengembangan aplikasi yang berkembang sebagai platform yang konsisten untuk mengoptimalkan produktivitas pengembang melalui:

  • Layanan mandiri, otomasi, dan aplikasi untuk membantu pengembang dalam memperluas aplikasi mereka dengan penyediaan layanan aplikasi sesuai permintaan dan menyediakan otomatisasi pengembangan dan penggunaan untuk aplikasi containerized yang didukung oleh Operators.
  • Red Hat CodeReady Workspaces memungkinkan pengembang untuk memanfaatkan kekuatan container dan Kubernetes sambil bekerja dengan tool integrated development environment (IDE) familiar yang mereka gunakan sehari-hari. CodeReady Workspaces lebih konsisten, kolaboratif, dan terlindungi dibandingkan dengan menjalankan container atau virtual machine (VM) di laptop. CodeReady Workspaces mencakup tool-tool dan dependensi yang diperlukan untuk membuat kode, membuat, menguji, menjalankan, dan melakukan debug aplikasi containerized pada IDE yang berbasis web.
  • OpenShift Service Mesh, yang menggabungkan proyek-proyek Istio, Jaeger, dan Kiali sebagai kemampuan tunggal yang menyandikan logika komunikasi untuk arsitektur aplikasi berbasis microservice sehingga membebaskan tim pengembang untuk fokus pada logika yang bermanfaat bagi bisnis.
  • Knative untuk membuat aplikasi tanpa server di Developer Preview, yang menjadikan Kubernetes sebagai platform yang ideal untuk membangun, menyebarkan, dan mengelola beban kerja tanpa server atau function-as-a-service (FaaS). Fitur-fitur Knative termasuk scale-to-zero, autoscaling, pengembangan in-cluster, dan kerangka kerja eventing untuk mengembangkan aplikasi cloud-native di Kubernetes. Hal ini memungkinkan pengembang untuk berfokus pada penulisan kode dengan menyembunyikan bagian kompleks dari pengembangan, penyebaran, dan pengelolaan aplikasi mereka.
  • KEDA (autoscaling berbasis event dan Kubernetes), sebuah kolaborasi antara Microsoft dan Red Hat yang mendukung penyebaran container berbasis event tanpa server di Kubernetes, yang memungkinkan Azure Functions di OpenShift, dalam Developer Preview. Hal ini memungkinkan pengembangan fungsi tanpa server berbasis event yang dipercepat di seluruh cloud hybrid dan on-premise dengan Red Hat OpenShift.
  • Lingkungan aplikasi yang didukung operator di OpenShift dengan Red Hat Middleware, yang menghadirkan kekuatan OpenShift Certified Operators untuk integrasi penting dan teknologi otomasi proses. Hal ini memungkinkan perusahaan TI untuk menyatukan lingkungan pengembangan mereka di sekitar kemampuan Operato sehingga memungkinkan pengembang untuk berfokus murni pada memberikan layanan dan aplikasi generasi berikutnya tanpa harus mengkhawatirkan pembaruan atau pemeliharaan tool.
  • Red Hat OpenShift Container Storage 4 yang didukung operator, yang saat ini sedang dalam pengembangan. Teknologi ini menawarkan penyimpanan persisten yang sangat skalabel untuk aplikasi cloud-native yang memerlukan fitur seperti enkripsi, replikasi, dan ketersediaan di cloud hybrid. Tim aplikasi dapat secara dinamis menyediakan volume persisten untuk berbagai kategori beban kerja termasuk database SQL/NoSQL, pipeline CI/CD, serta AI/ML.

Soal ketersediaan, Red Hat OpenShift 4 ini sudah bisa didapatkan bulan depan.

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB