Hitekno.com - Banyak negara sedang berlomba-lomba menghadirkan jaringan 5G secepat-cepatnya. Termasuk beberapa operator seluler Indonesia yang tak lama lagi melakukan uji coba jaringan 5G.
Namun Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara ternyata punya pendapat lain soal hadirnya jaringan seluler generasi kelima ini.
Menkominfo Rudiantara mengatakan jaringan internet 5G saat ini belum mendesak bagi Indonesia menyikapi perang teknologi antara Amerika Serikat dan China.
Baca Juga: Abaikan AS, Huawei dapat Kontrak Bangun Jaringan 5G di Rusia
"Dari sisi model bisnis, kita saat ini untuk 5G belum kebelet," kata Rudiantara di gedung DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (18/5/2019).
Menurut Menkominfo, pelaku pasar di Indonesia saat ini belum memiliki model bisnis untuk teknologi 5G khususnya bagi sektor ritel.
Kondisi itu berbeda apabila untuk kebutuhan korporasi yang rela menambah biaya asalkan memberikan hasil yang lebih banyak.
Baca Juga: NASA dan NOAA Peringatkan Jaringan 5G Bisa Berbahaya, Ini Penjelasannya
Rudiantara menyebutkan negara-negara lain yang mengembangkan teknologi 5G di antaranya Jepang tahun 2020 karena menjadi tuan rumah Olimpiade.
Begitu juga Korea Selatan yang mengembangkan jaringan 5G diprioritaskan untuk pasar korporasi.
"5G kecepatannya bisa 20 kali lipat, mau tidak bayar lima kali dari sekarang? Kan mahal. Jadi model bisnis untuk ritelnya belum ada," katanya.
Baca Juga: Jauh Banget Bedanya, Ini Perbandingan Kecepatan Internet 4G vs 5G
Selain belum mendesak karena model bisnis yang belum ada, frekuensi untuk 5G yang ideal menggunakan 3,5 GHz yang bisa dilayani oleh satelit.
"Bisa dua opsi, menunggu satelit selesai atau kami selenggarakan kalau kebelet-nya sudah pasti, kami bisa implementasikan menggunakan frekuensi 3,5 GHz tetapi di daerah yang tidak dijangkau satelit," tutup Menkominfo.
Itulah kata Menkominfo soal jaringan 5G di Indonesia. Menurutmu, apakah Indonesia sudah membutuhkan jaringan internet secepat ini? (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Baca Juga: Susul AS, Badan Intelijen Inggris Curigai Teknologi 5G Huawei