Hitekno.com - Red Hat sebagai penyedia solusi open source tekemuka di dunia, mengumumkan Red Hat Hybrid Cloud Series, sebuah acara untuk pakar strategi dan praktisi hybrid cloud.
Berlangsung di seluruh Asia Pasifik, acara tersebut akan menjelajahi 11 negara di kota-kota besar di Asia, seperti Beijing, Bangkok, Hong Kong, Jakarta, Kuala Lumpur, Mumbai, Manila, Seoul, Singapura, Taipei dan Tokyo.
Mengusung tema, "Bridge Your Clouds. Build Your Future", Red Hat ingin berbagi bagaimana perusahaan dapat mempercepat dan merancang strategi hybrid cloud untuk mempercepat inovasi dan memberikan keunggulan yang kompetitif.
Baca Juga: Red Hat OpenShift 4, Generasi Baru Kubernetes Enterprise Terpercaya
Selain fokus pada pembahasan strategi open hybrid cloud, akan dibahas pula peluncuran Red Hat Enterprise Linux 8 dan Red Hat OpenShift 4 baru-baru ini.
Menurut IDC, 70 persen pelanggan sudah menggunakan multicloud dan 64 persen aplikasi dalam portofolio IT saat ini telah berbasis lingkungan cloud, baik publik maupun pribadi.
Red Hat Enterprise Linux 8 membangun fondasi untuk portofolio hybrid cloud Red Hat dan mendukung beban kerja operasi yang membentang dari pusat data perusahaan ke beberapa cloud publik.
Baca Juga: Ditinggal Android, 4 OS Open Source Ini Bisa Jadi Pilihan untuk Huawei
Red Hat OpenShift 4 adalah generasi berikutnya dari platform enterprise Kubernetes yang tepercaya milik Red Hat, direkayasa ulang untuk mengatasi rumitnya dari orkestrasi container dalam sistem produksi.
Beberapa eksekutif Red Hat dijadwalkan menghadiri dan berpartisipasi dalam acara tersebut. Diantaranya Stefanie Chiras, VP dan General Manager, Red Hat Enterprise Linux; Sathish Balakrishnan, VP, Hosted Platforms and Operations; Martin Klaus, Senior Director, Platform Cloud; Ron Pacheco, Direktur, Manajemen Produk Red Hat Enterprise Linux; Kingsley Wood, Direktur Senior, Cloud Solutions APAC; dan Brendan Paget, Direktur, Manajemen Portofolio di APAC Office of ology.
Acara utama di event ini akan membahas strategi open hybrid cloud Red Hat dan berbagi wawasan bisnis tentang aplikasi cloud-native dan Kubernetes.
Baca Juga: Review Smartfren Wi-Box 4G, Solusi Internet Cepat untuk Rumahan
Eksekutif Red Hat juga akan memberikan arahan bagaimana organisasi dapat mengimplementasikan infrastruktur hybrid cloud dengan Red Hat Enterprise Linux 8 dan Red Hat OpenShift 4.
Juga akan ada demo teknis dan pengalaman pelanggan. Tahun ini, piranti lunak dan aplikasi yang menggunakan Red Hat Enterprise Linux akan mencapai $10 triliun dari seluruh pendapatan bisnis global, seperti yang diperkirakan oleh IDC dalam laporan dampak Red Hat Enterprise Linux terhadap ekonomi, yang disponsori oleh Red Hat.
"Perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik telah mengadopsi lingkungan cloud hybrid untuk meningkatkan kelincahan bisnis dan mendapatkan fleksibilitas," kata Frank Feldmann, Vice President APAC Office of ology, Red Hat Asia Pacific
Baca Juga: OpenToonz Software Animasi yang Digunakan dalam Batman Ninja
"Bersama-sama, Red Hat Enterprise Linux 8 dan Red Hat OpenShift 4 dapat memberikan landasan yang konsisten untuk inovasi dan menawarkan tool hybrid terbaru untuk mengoptimalkan biaya, kinerja, dan kecepatan saat perusahaan bergerak maju dalam perjalanan transformasi digital mereka," lanjutnya.
Itulah Open Hybrid Cloud yang dirintis Red Hat. Lebih lanjut mengenai event ini bisa disimak di situs resmi di sini.