Hitekno.com - Ekspansi Gojek di Negeri Jiran sempat terganjal penolakan pengusaha taksi Malaysia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pun memberikan tanggapannya.
Menurut Menkominfo Rudiantara, memberikan pembelaannya pada startup Indonesia ini. Menurutnya, penolakan Gojek oleh taksi Malaysia ini sebagai bentuk ketidak adilan.
Menurut Rudiantara, masalah ini harus dihadapi dengan adanya azas resiprokal (azas kesetaraan) untuk Gojek di Malaysia.
Baca Juga: Prediksi Menkominfo: 2030 Gopay Jadi Konsumer Bank Terbesar di Indonesia
Selain itu, penolakan tersebut dianggap tidak rasional, mengingat Grab yang notabene merupakan penyedia transportasi online dari Negeri Jiran, beroperasi bebas di Tanah Air.
"Menurut saya, punya Malaysia (Grab) saja boleh masuk ke Indonesia. Masa (Gojek dari) Indonesia enggak boleh masuk ke Malaysia," kata pria yang akrab disapa Chief RA itu di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Selain itu, alasan penolakan yang disampaikan salah satu bos taksi online di Malaysia itu dianggap tidak rasional karena kedua negara terikat zona pasar bebas ASEAN.
Baca Juga: Banyak Diprotes, Perdana Menteri Malaysia Malah Bela Gojek
"Harusnya persaingan sehat. Kita tidak menutup Grab dari Malaysia. Masa kita ditutup di Malaysia. Lagipula kita di ASEAN mengenal satu pasar," sambungnya.
Sedangkan terkait pernyataan bos taksi online Malaysia yang menolak Gojek dengan alasan Indonesia sebagai negara miskin, Menkominfo menjawab singkat.
"Tanya saja masyarakat Indonesia, miskin atau nggak," pungkasnya.
Baca Juga: Tolak Gojek, Bos Taksi Malaysia Sebut Indonesia Negara Miskin
Hingga kini penolakan Gojek oleh taksi Malaysia masih hangat jadi pembicaraan. Bagaimana tanggapan kamu? (Suara.com/ Tivan Rahmat).