Hitekno.com - Pemerintah Indonesia telah mengumumkan pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Untuk ibu kota baru nanti, butuh banyak teknologi termasuk big data.
Benni Adham, CEO Paques, sebuah perusahaan lokal yang menyediakan layanan pengolahan Big Data mengungkapkan pendapatnya
"Untuk pemerintahan (big data) sangat relevan. Presiden kan sempat bilang kalau seluruh data akan terintegrasi ke dalam satu database besar," kata Benni di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Baca Juga: Menkominfo: Infrastruktur Telekomunikasi di Ibu Kota Baru Tak Kasat Mata
Lebih lanjut lagi, Benni menjelaskan bahwa keberadaan big data bukan hanya akan memberikan keamanan dalam mengolah data, namun juga berimbas pada kecepatan pelayanan untuk masyarakat.
"Ini akan memudahkan pemerintah untuk memasukkan, mencari, dan mengeluarkan data secara cepat dan terpadu," lanjutnya.
Selain itu, hal penting lainnya yang perlu disediakan adalah sumber daya untuk menggelar jaringan telekomunikasi, yaitu listrik.
Baca Juga: Jadi Ibu Kota Baru Karena Minim Bencana, Ini 10 Isu Lingkungan di Kaltim
"Kemarin kita sempat rasakan 'kiamat kecil', mati lampu. Nah, itu harus jadi pelajaran agar tidak terjadi di ibu kota yang baru," kata Benni.
"Jadi, infrastruktur paling penting adalah daya listrik. Sebelum membangun jaringan telekomunikasi, cloud, dan lain-lain, kestabilan listrik perlu dijaga," pungkasnya.
Itulah alasan kenapa ibu kota baru Indonesia nanti membutuhkan teknologi seperti big data ini. (Suara.com/ Tivan Rahmat).
Baca Juga: Untuk Ibu Kota Baru, Disiapkan Palapa Ring Khusus Kalimantan