Hitekno.com - Terkait kerusuhan di Papua yang tersebar di Internet, Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika Ferdinandus Setu mengatakan ada lebih dari 300.000 uniform resource locator (URL) hoaks.
Ferdinandus berujar ratusan ribu URL itu juga yang telah diblokir pemerintah agar tak sampai kepada masyarakat di Papua. Hal itu ia sampaikan saat menanggapi pemblokiran akses internet di Papua yang hingga kini masih diberlakukan.
"Per hari ini sejak tanggal 18 Agustus, lebih dari 300.00 url hoaks yang kalau kita buka ke Papua, saya tidak bisa membayangkan akan terpapar ke saudara-saudara kita di Papua untuk menerima hoaks. Terutama hasutan provokatif yang kemudian dapat melukai perasaan saudara-saudara kita di Papua, 300.000 URL," tutur Ferdinandus di Jakarta, Jumat (30/8/2019).
Baca Juga: KKN Desa Penari Viral, Ini Klarifikasi Pemilik Akun SimpleMan
Berdasarkan penelurusan, kata dia, serbuan ratusan ribu url hoaks itu bersumber dari dalam dan luar negeri. Kendati demikian, Kemenkominfo langsung menindaklanjuti dengan pemblokiran akses ke alamat hoaks tersebut.
"Perlakuan kita sama. Bukan dari mana sumber hoaks itu berasal, tapi konten hoaksnya. Mau dari luar, dari dalam, tindakan yang diambil Kominfo sama yakni memblokir kontennya, akunnya dan kemudian kalau di dalam negeri proses penegakan hukumnya kita berkerja sama dengan Polri untuk proses penegakkan hukumnya," kata Ferdinandus.
Ia mengatakan serangan hoaks itu dilakukan dengan sengaja oleh para buzzer yang memiliki koneksi. Sehingga penyebaran hoaks di media sosial tersebut cukup cepat.
Baca Juga: Heboh KKN Desa Penari, Ini Versi Kocak yang Dibuat Netizen Twitter
"Belakangan ini, isu diakumulasi dikuatkan oleh buzzer-buzzer yang terkoneksi satu sama lain. Mereka saling me-retweet, saling mem-blow up me-reply, meng-comment satu sama lain. Sehingga terjadi trending dan cukup viral di medsos," tandasnya.(Suara.com/Novian Ardiansyah)