Hitekno.com - Modus penipuan baru membuat ramai media sosial. Berawal dari seorang perempuan mengaku jadi korban penipuan ketika melakukan order ojek online.
Perempuan dengan akun Twitter @arinahsnh mengaku jadi korban penipuan ketika order ojek online untuk berangkat ke tempat kerja.
Ia membuat utas kronologi kejadian tersebut, yang menimpanya pada Senin (2/9/2019) pagi.
Baca Juga: Wajib Disimak, Ini Daftar Tarif Baru Ojek Online di 88 Kota
Beberapa menit setelah memesan ojol, Arina mendapat telepon dari orang yang mengaku sebagai karyawan mitra ojol bernama Doni.
"Saudara Doni mengatakan bahwa ojek yang saya pesan terindikasi sebagai ojol penipu. Saya diminta untuk cancel order tapi kemungkinan tidak akan ada opsi cancel. Saya diminta ngecek, nanti kalau benar tidak ada opsi cancel maka saya harus telepon Saudara Doni kembali," cuit Arina.
Perkataan Doni ternyata benar. Arina meneleponnya, lalu diberi tahu Doni bahwa pembatalan order akan dilakukan pihak mitra ojol dan Arina akan mendapat SMS kode verifikasi.
Baca Juga: Siap-siap, Mulai Besok Tarif Ojek Online Naik di 88 Kota
Bersama dengan kode verifikasi, SMS dari mitra ojek itu juga berisi peringatan yang melarang pengguna untuk membagikan kode verifikasi ke siapa pun, bahkan ke pihaknya sekali pun.
Namun, tanpa rasa curiga sama sekali, Arina memberikan kode verifikasi itu pada Doni.
"Saudara Doni mengatakan bahwa saldo saya sudah disedot oleh pelaku. Saya cek ternyata benar. Saya ditanya apakah sudah ke-cancel atau belum si ojol penipunya. Dan apakah saya mau dipesankan kembali ojel dari pihaknya atau pihak saya. Ini semakin menguatkan bahwa dia benar dari mitra ojol itu," terang Arina.
Baca Juga: Ini Cara Unik Customer Ojek Online Biar Nggak Kepanasan
Dengan alasan akan mengembalikan saldo Gopay yang disedot ke rekening pribadi, Doni meminta Arina ke ATM terdekat untuk mengecek saldo rekeningnya.
Penipuan itu, yang tadinya hanya mengorbankan saldo Gopay, lantas menjalar ke saldo rekening Arina.
Selama melakukan transaksi di ATM, Arina terus terhubung melalui telepon dengan Doni.
Baca Juga: Tekun, Customer Ojek Online Ini Sempatkan Belajar Saat Jalanan Macet
Meski bingung dan kesal dengan berbagai arahan Doni, Arina mengaku tetap menurutinya.
"Diminta masukkan 9999999 dan pencet ok terus. Pas di step akhir transfer, kok malah jadi saya transfer orang. Saya marah lagi ke Saudara Doni."
"Dia mencoba meyakinkan memang seperti itu, nanti saya akan diminta masukkan nomor HP. Saya marah-marah lagi. Tapi dia meyakinkan sampai saya pencet ok," lanjut Arina.
Sebenarnya, kata Arina, ia sempat diminta banyak orang di ATM untuk mematikan telepon karena diduga sedang ditipu, tapi dalam keadaan panik, ia memilih untuk mendengarkan Doni, hingga kemudian saldonya sebesar Rp9.999.999 raib ke rekening atas nama Indra Saputra.
Wanita yang berprofesi sebagai apoteker ini mengatakan telah mengurus pemblokiran rekening pelaku, tetapi seluruh uang di sana sudah terkuras.
Menurut keterangan Arina, lokasi pelaku berdasarkan pengecekan dari kepolisian adalah di Palembang, Sumatra Selatan.
Namun, ia mencurigai pihak kepolisian karena menurutnya tidak mau melacak lokasi pelaku.
Sementara itu, pihak mitra ojol, kata Arina, memilih untuk lepas tangan karena telah mewanti-wanti untuk tidak membagikan kode verifikasi ke siapa pun.
Arina juga mengabarkan bahwa akun driver yang hendak menjemputnya sebelum terjadi penipuan itu dibajak oleh pelaku, yang kini entah masih berkeliaran di mana.
"Thread ini dibuat dengan maksud hanya untuk meningkatkan awareness, bukan mencari pembenaran ataupun meratapi kesalahan."
"Semua pihak pastinya perlu introspeksi termasuk saya. Kesalahan-kesalahan saya, saya yang tanggung. Semoga bisa dijadikan pelajaran agar yang baca tidak harus menanggung hal yang sama," tulisnya.
Itulah pengakuan korban penipuan order ojek online yang ramai di media sosial. (Suara.com/ Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana).