Hitekno.com - Maskapai penerbangan di Malaysia, Malindo Air mengakui pihaknya tengah menyelidiki bocornya jutaan data penumpang di internet. Seperti diketahui, Malindo Air adalah unit usaha dari Lion Air.
Rabu (18/9/2019), pihak maskai penerbangan Malindo Air mengakui kebocoran data penumpang ini.
Pengakuan Malindo Air itu disampaikan setelah muncul laporan bahwa sekitar 30 juta data penumpang Malindo Air dan Thai Lion Air diunggah ke forum-forum online.
Baca Juga: Miris, Jutaan Data Penumpang Lion Air Diduga Bocor Tersebar di Internet
Disebutkan dalam laporan itu bahwa data jutaan penumpang itu dijajakan oleh para peretas di dark web, jaringan dalam internet yang tak terindeks oleh mesin pencari dan tempat yang lazim digunakan oleh para peretas untuk melakukan jual beli data hasil peretasan.
Laporan itu merinci bahwa data-data itu berisi antara lain nama, nomor paspor, alamat, alamat email, dan nomor telepon penumpang dua maskapai di bawah Lion Air tersebut.
Lion Air sendiri, ketika dihubungi Suara.com pada Selasa malam (17/9/2019) mengaku sedang memeriksa laporan tersebut.
Baca Juga: Trump Diduga Tanpa Sengaja Bocorkan Data Satelit Mata-Mata AS
Malindo Air sendiri mengatakan telah melaporkan insiden itu ke otoritas-otoritas internasional dan meminta para penumpangnya untuk mengubah password akun mereka di layanan online maskapai tersebut.
Sayang Malindo Air menolak merinci investigasinya dan belum membeberkan berapa jumlah penumpang yang datanya bocor.
Malindo Air hanya mengatakan bahwa pihaknya tidak menyimpan data-data penumpang dalam server perusahaan.
Baca Juga: Gawat, iPhone Kumpulkan Data Pengguna Saat Sedang Tidur
"Kami tengah dalam proses melaporkan ke otoritas lokal dan internasional (tentang kebocoran data tersebut), termasuk ke CyberSecurity Malaysia," bunyi pernyataan resmi Malindo Air.
"Malindo Air juga menggandeng konsultan keamanan siber independen untuk menyelediki insiden ini," lanjut maskapai tersebut.
Para peneliti keamanan siber mengatakan bahwa data-data penumpang Malindo Air dan Thai Lion Air disimpan di layanan cloud Amazon Web Service (AWS). (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Baca Juga: Bikin Penasaran, Hacker Klaim Temukan Data Misterius Tentang Warga China