Hitekno.com - Seperti diberitakan sebelumnya, Facebook masih bermasalah dengan keamanan data pribadi penggunanya. Dan skandal Cambridge Analytica jadi kasus paling ramai dibicarakan.
Dampak dari skandal Cambridge Analytica ini, Facebook pada Jumat (20/9/2010), mengatakan telah menutup sementara puluhan ribu aplikasi.
Langkah itu diambil sebagai bagian dari investigasi atas skandal pembobolan jutaan data pengguna yang melibatkan konsultan politik Inggris, Cambridge Analytica.
Baca Juga: Data Penumpang Anak Usaha Lion Air Bocor, Menkominfo Surati Amazon
Seperti yang diwartakan sebelumnya, pada Maret 2018 lalu terungkap bahwa Cambridge Analytica telah merampas data milik 87 pengguna Facebook di seluruh dunia.
Data-data itu diduga dimanfaatkan antara lain untuk merancang kampanye politik Donald Trump dalam pemilihan umum Amerika Serikat di 2016.
Cambridge Analytica diketahui mengumpulkan data-data pengguna tersebut dari aplikasi-aplikasi di Facebook.
Baca Juga: Malindo Air Akui Data Penumpang Telah Bocor di Internet
Facebook sejak tahun lalu sudah mulai menyelidiki skandal tersebut. Perusahaan itu mengatakan sebagian besar dari aplikasi yang ditutup berkaitan dengan 400 developer.
"Ini tak berarti ada indikasi bahwa aplikasi-aplikasi tersebut menyembunyikan ancaman terhadap penggua," kata Ime Archibong, wakil presiden Facebook bidang kemitraan produk.
Beberapa aplikasi ditutup karena developernya tak merespon ketika Facebook meminta beberapa informasi. Sementara ada beberapa aplikasi yang ditutup permanen karena melanggar aturan media sosial tersebut.
Baca Juga: Miris, Jutaan Data Penumpang Lion Air Diduga Bocor Tersebar di Internet
Setelah skandal Cambridge Analytica ini, sampai kapan Facebook akan bermasalah dengan data pribadi penggunanya? (Suara.com/ Liberty Jemadu).