Suhu Panas Ekstrem, Netizen Ini Goreng Telur di Bawah Terik Matahari

Ada yang mau coba juga?

Dinar Surya Oktarini

Posted: Selasa, 22 Oktober 2019 | 10:00 WIB
Suhu panas ekstrem. (Twitter/merapi_news)

Suhu panas ekstrem. (Twitter/merapi_news)

Hitekno.com - Suhu ekstrem dan kemarau panjang tengah melanda beberapa wilayah di Indonesia. Diprediksi BMKG wilayah Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur akan mengalami musim tanpa hujan hingga November mendatang.

Panas ekstrem ini dirasakan di beberapa wilayah di Pulau Jawa yang tak kunjung hujan, suhu di siang hari bisa mencapai 37 derajat celcius.

Suhu ekstrem ini dimanfaatkan salah satu netizen di Daerah Istimewa Yogyakarta untuk memasak telur di bawah terik sinar matahari.

Baca Juga: Tanggapan Gojek Soal Nadiem Makariem Jadi Calon Menteri Kabinet Jokowi

Unggahan video tersebut direkam salah satu netizen @Irvan_ml dan diunggah akun @merapa_news di Twitter.

Dalam video berdurasi 31 detik tersebut, telrihat sebuah penggorengan diletakan di paving di bawah terik sinar matahari, lalu salah satu netizen memecahkan telur tersebut di penggorengan.

Suhu panas ekstrem. (Twitter/merapi_news)
Suhu panas ekstrem. (Twitter/merapi_news)

Karena panas yang ekstrem, telur tersebut matang dan menghasilkan suara layaknya terkena minyak panas di atas kompor.

Baca Juga: Rumah Roboh, Video Angin Kencang di Merapi dan Merbabu Bikin Netizen Kaget

Lantas unggahan tersebut mendapatkan beragam tanggapan dari netizen di Twitter.

@dkiks_ ''Gilak emang td panas bgt sih. Udh pake helm tp panasnya kek tetep nembus, nusuk ke kulit sama dalem2 kek kebakar gtu''

Baca Juga: Ingin Pecahkan Rekor Dunia, Streamer Ini Menyetir hingga GTA VI Rilis

@tsugandicooL ''Mayaan, hemat gas..''

@CandraSetyawan ''Solusi pas gas e entek''

@AstriPuji2 ''Pemanfaatan energi alternatif''

Baca Juga: Suhu Panas Ekstrem, Ponsel Wanita Ini Meledak di Dalam Mobil

Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG Indra Gustari usai berbicara di Forum Medan Merdeka Barat (FMB) 9 Kominfo di kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (2/10/2019), mengatakan untuk enam bulan ke depan atau jangka panjang, intensitas hujan di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) masih akan rendah.

Prakiraan BMKG intensitas curah hujan mulai akan tinggi pada Desember, dapat mencapai 200-300 mm per hari. Sementara itu, puncak musim hujan akan terjadi pada Januari, meski untuk wilayah Aceh dan Sumatera Utara bulan-bulan tersebut sudah memasuki masa musim kering.

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB