Hitekno.com - Di sela acara ICT Competition yang diselenggarakan oleh Huawei, raksasa teknologi itu juga mengundang perwakilan perguruan tinggi untuk membahas isu teknologi terkini.
Pada acara diskusi tersebut, terungkap bahwa SDM terutama di bidang digital harus menjadi fokus utama untuk perkembangan teknologi masa depan.
Press briefing sekaligus diskusi ringan melibatkan perwakilan dari Huawei yaitu Albert Zhangyichun selaku Director Delivery & Service Department Indonesia Enterprise Business dan Yenty Joman selaku Director of Government Affairs, Huawei Indoenesia.
Baca Juga: Huawei ICT Competition 2019-2020 Berhasil Terselenggara, Ini Juaranya!
Terdapat juga perwakilan dari perguruan tinggi yang dihadiri oleh Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng. selaku rektor UGM dan Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi DEA selaku Wakil Rektor Bidang SDM dan Kerjasama Universitas Indonesia.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. Panut Mulyono, menyambut positif diselenggarakannya Huawei ICT Competition.
Ia mengatakan, alih pengetahuan dan informasi yang terselenggara dalam sinergi antara dunia pendidikan dan Huawei selalu pelaku industri, memberikan pemahaman kepada dunia pendidikan akan standar dan realitas kebutuhan industri.
Baca Juga: Bukan Google, AS Izinkan Microsoft Kerja Sama dengan Huawei
Di era ini, dunia pendidikan dituntut untuk mampu memberikan edukasi tentang analisis Big Data, AI, robotik, cloud, dan Internet of Things.
Sementara, perwakilan dari Huawei Indonesia menjelaskan bahwa SDM yang mempunyai kemampuan di bidang teknologi sangat diperlukan di masa depan sehingga mereka selalu berusaha mencari bibit-bibit unggul dengan mengadakan kompetisi di tingkat nasional dan internasional.
Dalam sambutannya di ICT Competition, Dedy Permadi, PhD., Staf Khusus Menteri Bidang Kebijakan Digital dan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan bahwa kebutuhan SDM khususnya di bidang digital sangat dibutuhkan oleh Indonesia di masa depan.
Baca Juga: Huawei Nova 6 Bawa Spesifikasi Gahar dan Fast Charging, Ini Detailnya
Ia memaparkan bahwa berdasarkan data dari Bank Dunia, Indonesia membutuhkan 9 juta digital talent dalam kurun waktu 2015-2030.
Itu berarti setidaknya untuk memenuhi kebutuhan, maka per tahunnya Indonesia harus mampu menghasilkan 600 ribu digital talent.
Tentunya hal tersebut harus diimbangi dengan sinergi antara pelaku industri seperti yang dilakukan Huawei dengan dunia pendidikan saat ini.
Baca Juga: Tarik Ulur, Donald Trump Beri 90 Hari Lagi ke Huawei
Hingga sekarang, terdapat lebih dari 800 perguruan tinggi di dunia yang tergabung dalam Huawei ICT Academy dan mengikuti program-program yang dihadirkannya.
Setiap tahunnya, Huawei menyelenggarakan pelatihan bagi lebih dari 45.000 siswa dengan mengusung teknologi terbaiknya ke kampus-kampus, serta turut mendukung dibukanya peluang bagi talenta-talenta terbaik di bidang TIK ke industri.
Roger Zhang selaku Vice President Huawei Indonesia mengungkapkan bahwa mereka telah menyediakan lebih dari 1200 instruktur bersertifikasi guna menghadirkan bibit-bibit SDM di bidang digital.
Petinggi Huawei itu juga menjelaskan bahwa era di masa depan akan lebih fokus terhadap teknologi yang mencakup Cloud Computing, Big Data, Information Security, IoT, Wireless dan perkembangan perangkat pintar.