Hitekno.com - Netizen di Twitter dihebohkan dengan hashtag #UninstallTokopedia yang masuk menduduki trending topic sejak pagi hari ini (30/11/2019). Bagi kamu yang masih awam mengenai apa itu Tokopedia, tim HiTekno akan memberikan beberapa informasi mengenai salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia itu.
Menurut pantauan dari situs Trends24.in, hashtag #UninstallTokopedia mulai memasuki trending topic Twitter sejak pukul 02.00 WIB dini hari.
Lebih dari 9.300 cuitan menggunakan hashtag tersebut sehingga membuatnya langsung bertahan di trending topic di Twitter.
Baca Juga: Hashtag #UninstallTokopedia Trending di Twitter, Kenapa?
Hashtag #UninstallTokopedia menggema usai nama Ustaz Haikal Hassan terlibat dalam kerja sama sebuah acara Tokopedia dengan perancang busana Indonesia, Ria Miranda.
Banyak netizen yang memberikan pendapat pro dan kontra di dalam hashtag #UninstallTokopedia, sehingga membuat situasi makin memanas.
Heboh di media sosial, pihak Tokopedia menanggapi hal tersebut melalui cuitannya di Twitter.
Baca Juga: Merendah Buat Meroket, Menu Mi Instan Ini Bikin Netizen Sebal
Melalui cuitannya tersebut, aplikasi e-commerce ini merupakan perusahaan teknologi yang menghargai pandangan setiap masyarakat Indonesia.
Tak hanya itu, pihaknya juga menyebutkan bahwa Tokopedia juga menentang keras adanya diskriminasi SARA serta radikalisme yang merusak persatuan bangsa.
Jarang orang tahu, ternyata Tokopedia juga berkontribusi cukup tinggi dalam pemerataan ekonomi digital di Indonesia.
Baca Juga: Mau Belikan Obat untuk Anaknya, Driver Ojol Ini Malah Kena Orderan Fiktif
Bagi yang belum tahu, berikut 5 fakta tentang Tokopedia yang berhasil dirangkum HiTekno:
1. Didirikan sejak tahun 2009
Tokopedia resmi meluncur ke publik pada tanggal 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT Tokopedia.
Baca Juga: Gelar WOW Carnival di Jogja, Smarftren Hadirkan Didi Kempot
Perusahaan ini didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada tanggal 6 Februari 2009.
Kedua co-founder mempunyai misi yang sama yaitu ingin mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital.
2. Mengalami perkembangan yang pesat.
Lebih dari 10 tahun sejak perusahaan didirikan, Tokopedia mengalami perkembangan yang sangat signifikan.
Di Play Store misalnya, aplikasi Tokopedia telah diunduh lebih dari 50 juta pengguna dan memperoleh rating rata-rata 4,5 dari 2 juta review yang diberikan oleh pengguna.
Tokopedia meraih penghargaan Marketeers of the Year 2014 untuk sektor e-commerce yang diberikan oleh Markplus Inc di Desember 2014.
Tak hanya itu, perusahaan terpilih sebagai Best Company in Consumer Industry dari Indonesia Digital Economy Award 2016.
3. Bisnis Tokopedia.
Dalam Company Profile di situs resmi Tokopedia, perusahaan mengklaim memiliki lebih dari 90 juta pengguna aktif setiap bulannya dan lebih dari 6,8 juta penjual yang tergabung dalam platform-nya.
Tokopedia berfokus untuk mengembangkan Super Ecosystem yang memungkinkan setiap orang dapat berkontribusi dan memberikan nilai tambah bagi satu sama lain.
Bisnis yang paling dikenal dari Tokopedia adalah marketplace di mana Tokopedia juga menyediakan bisnis C2C gratis untuk penjual dan pembeli.
Tokopedia menyediakan berbagai macam produk dan fitur digital termasuk pembayar pulsa, pembayaran BPJS, listrik, air, tiket pesawat, tike kereta api, voucher game, dan masih banyak lagi.
4. Beriklan secara masif dan terkenal akan brand ambassador-nya.
Pada awal peluncurannya, Tokopedia terkenal sebagai aplikasi e-commerce yang sangat masif dalam beriklan, termasuk menggunakan brand ambassador yang sedang berada di tingkat kepopuleran tertinggi.
Jika masih ingat, pada tahun 2014, Chelsea Islan sangat lekat dengan Tokopedia hingga gambarnya tersebar di mana-mana seperti di baliho, poster pinggir jalan, iklan di TV, bahkan sampai ada stikernya di belakang angkot.
Beberapa influencer ternama juga digandeng oleh Tokopedia dan Isyana Sarasvati langsung ditunjuk di tahun 2015.
Penggila oppa-oppa dari Korea juga akan memerhatikan Tokopedia karena kini mereka menggandeng boy band BTS sebagai brand ambassador-nya.
5. Berkontribusi tinggi dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Tokopedia termasuk e-commerce yang menyumbang kontribusi tinggi dalam perkembangan ekonomi digital di Indonesia.
"Dari sisi pemberdayaan ekonomi, Tokopedia juga terbukti mampu meningkatkan penjualan hingga 22 persen. Beberapa daerah di luar Jawa, kenaikannya bahkan sangat signifikan. Gorontalo misalnya mencapai 55,09 persen, Jambi 41,88 persen, Sulawesi Utara 36,67 persen, Kalimantan Timur 35,71 persen, Lampung 34,27 persen," kata Wakil Direktur LPEM FEB UI, Kiki Verico.
Dikutip dari situs resminya, GMV (Gross Merchandise Volume) atau nilai penjualan seluruh produk dalam platform-nya mencapai Rp 73 triliun selama tahun 2018.
Di tahun 2019 ini perusahaan memperkirakan GMV mereka meningkat menjadi Rp 222 triliun atau setara dengan 1,5 persen perekonomian Indonesia.
Sementara menurut riset LPEM FEB UI, nilai tersebut akan naik menjadi sebesar Rp 170 triliun.
Jumlah lapangan pekerjaan yang tercipta berkat kehadiran Tokopedia diprediksi akan meningkat jadi 1.136 juta pekerjaan pada 2019 ini.
Itulah tadi 5 fakta mengenai Tokopedia, bagaimana pendapat kamu?