Hitekno.com - Apakah kamu penonton video-video di YouTube? Bagaimana dengan anak-anak di sekitar kamu? Apakah merena penonton video YouTube juga?
Tahukah kamu, kalau CEO YouTube, Susan Wojcicki mengaku kalau melarang anak-anaknya untuk menonton video dari layanan berbagai video milik Google tersebut.
Pengakuan CEO YouTube itu disampaikannya dalam sesi wawancara dengan CBS akhir pekan kemarin.
Baca Juga: Tembus 20 Juta Subscribers, Ini Peringkat Channel YouTube Atta Halilintar
Susan Wojcicki mengatakan ia hanya mengizinkan putera-puterinya menonton video di aplikasi Youtube Kids, yang memang dirancang khusus untuk anak-anak. Itu pun, waktu menonton ia batasi.
"Saya mengizinkan anak-anak saya yang masih kecil untuk menggunakan Youtube Kids tetapi saya membatasi waktunya," kata Susan Wojcicki seperti dilansir dari CNBC.
"Menurut saya segala sesuatu yang berlebihan itu tidak bagus," lanjut dia.
Baca Juga: Tembus 20 Juta Subscriber, Segini Pendapatan Atta Halilintar dari YouTube
Youtube Kids merupakan aplikasi yang dirancang untuk anak-anak berusia di bahwa 13 tahun. Aplikasi itu berisi kumpulan video dan iklan ramah anak.
Meski diklaim ramah anak, Youtube Kids sempat memicu kontroversi karena beberapa videonya masih menayangkan konten-konten kekerasan.
Google sendiri akhirnya menyediakan beberapa fitur agar aplikasi itu bisa dikendalikan enuh oleh orang tua.
Baca Juga: Marak Prank Driver Ojol, Deretan Konten YouTube Ini Dihujat Netizen
Aplikasi Youtube sendiri juga bermasalah. Awal tahun 2019, Youtube mematikan fitur komentar pada puluhan juta video yang menampilkan anak-anak karena konten-konten tersebut diketahui dimanfaatkan oleh para paedofilia.
Pada September pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan denda sebesar 170 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,4 triliun atas Youtube, karena diduga mengumpulkan data pribadi anak-anak tanpa persetujuan atau izin dari orang tua mereka.
Jika CEO YouTube saja membatasi anaknya untuk menonton video YouTube, bagaimana dengan kamu? (Suara.com/ Liberty Jemadu).
Baca Juga: Ingat! Youtuber Tajir Harus Bayar Pajak, Atau Ini yang Terjadi