Iran vs AS Makin Memanas, #IranvsUSA Makin Ramai di Twitter

Dampak konflik Iran vs AS bukan cuma keramaian di media sosial belaka.

Agung Pratnyawan

Posted: Rabu, 08 Januari 2020 | 10:21 WIB
Jenderal Qassem Soleimani. (Wikipedia/Sayyed Shahab O Din Vajedi)

Jenderal Qassem Soleimani. (Wikipedia/Sayyed Shahab O Din Vajedi)

Hitekno.com - Konflik antara Amerika Serikat (AS) dengan Iran makin memanas pasca terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad, Irak pada Jumat (3/1/2020).

Aksi penyerangan yang menewaskan jenderal Iran ini pun membuat tensi kedua negara meninggi, bahkan disebut-sebut bisa memicu Perang Dunia III atau World War 3.

Melihat memanasnya hubungan Iran vs AS, netizen pun ramai membahasnya dengan hashtag #IranvsUSA di Twitter.

Baca Juga: Ini Kecanggihan Drone Ninja, Senjata AS untuk Bunuh Jenderal Iran

Saking ramainya netizen membahas, hashtag #IranvsUSA bertengger di trending topik Twitter pada Rabu (8/1/2020) pagi.

Lebih dari 456 ribu cuitan netizen menggunakan hashtag #IranvsUSA, tak heran membuatnya bertengger di trending topik Twitter.

Berbagai macam bahasan netizen di Twitter terkait konflik AS dan Iran ini. Dari yang membahasnya serius karena takut World War 3 hingga membuat candaan.

Baca Juga: Manfaatkan Konflik AS-Iran, Game Bertema World War 3 Ini Dibully Netizen

Tak sedikit netizen yang memperingatkan ketegangan Iran vs AS bukan main-main. World War 3 bisa saja tercipta karena konflik ini.

Konflik Iran vs AS memanas, #IranvsUSA Makin Ramai di Twitter. (Twitter)
Konflik Iran vs AS memanas, #IranvsUSA Makin Ramai di Twitter. (Twitter)

Dampak dari konflik Iran vs AS ini tidak hanya berdampak pada trending topik Twitter saja, namun juga pada perekonomian.

Termasuk nilai tukar Rupiah yang ikut melemah terhadap Dolar AS seperti yang diberitakan Suara.com (8/1/2020).

Baca Juga: AS Bunuh Jenderal Iran, World War 3 2020 Sudah Diprediksi Video Lawas Ini

Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra memprediksi pergerakan rupiah pada hari ini berpotensi melemah terhadap dolar AS.

Menurut pengamatannya, pergerakan rupiah masih dipengaruhi oleh konflik Iran vs AS. Rupiah bisa melemah dalam hari ini, mungkin bisa di atas Rp 14.000.

"Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp 13.900- Rp 14.050," kata Ariston Tjendra dalam riset hariannya di Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Baca Juga: Di Ambang Perang, Netizen Justru Membuat 10 Meme World War 3 Ini

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa kemarin (7/1/2020) berada di level Rp 13.878 per dolar. Level itu menguat dari pergerakan Senin sebelumnya di level Rp 13.944 per dolar AS.

Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 13.919 per dolar AS. Posisi itu melemah dibandingkan pada Senin sebelumnya yang di level Rp 13.961 per dolar AS.

Itulah dampak memanasnya konflik Iran vs AS yang bukan cuma menjadikan hashtag #IranvsUSA masuk ke trending topik Twitter, namun juga berdampak ke nilai tukar Rupiah.

Berita Terkait
Berita Terkini

Unlimited Suka-Suka memberikan akses internet dengan memberikan jaminan terkoneksi ke layanan 4G Smartfren selama masa b...

internet | 13:00 WIB

Workshop ini merupakan kolaborasi antara UAJY dan Suara.com yang didukung oleh Program Dana Padanan Kemendikbud....

internet | 17:04 WIB

VPN online memungkinkan pengguna internet di Indonesia untuk terhindar dari risiko keamanan siber....

internet | 17:26 WIB

Program Dell AI untuk Telekomunikasi, yang merupakan bagian dari Dell AI Factory, menjawab semua tantangan tersebut deng...

internet | 15:13 WIB

Zoho Analytics versi baru ini menambahkan kekuatan, kecerdasan, dan fleksibilitas untuk melayani lebih banyak bisnis....

internet | 15:04 WIB