Mahapatih Kerajaan Agung Sejagat Minta AS Kembalikan Kekuasaan, Kenapa?

"Jadi, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra." sebutnya.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 14 Januari 2020 | 10:42 WIB
Warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan oleh kemunculkan orang yang mengaku sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat alias KAS. [Facebook]

Warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan oleh kemunculkan orang yang mengaku sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat alias KAS. [Facebook]

Hitekno.com - Kemunculan Kerajaan Agung Sejagat di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah telah membuat geger warga setempat hingga netizen di media sosial.

Kerajaan Agung Sejagat mengaku sebgai penerus dari Majapahit dan telah membangung keraton mereka di Purworejo.

Mahapatih Keraton Agung Sejagat bernama Resi Joyodiningkrat  menegaskan bahwa Keraton Agung Sejagat bukan aliran sesat seperti yang dikhawatirkan masyarakat.

Baca Juga: Pendiri Kerajaan Agung Sejagat Pernah Bikin Heboh soal Duit Bank Swiss

"Keraton Agung Sejagat merupakan kerajaan atau kekaisaran dunia yang muncul karena telah berakhir perjanjian 500 tahun yang lalu, terhitung sejak hilangnya Kemaharajaan Nusantara, yaitu imperium Majapahit pada 1518 sampai dengan 2018," kata Resi Joyodiningkrat seperti diberitakan Suara.com

Perjanjian 500 tahun tersebut dilakukan oleh Dyah Ranawijaya sebagai penguasa imperium Majapahit dengan Portugis sebagai wakil orang barat atau bekas koloni Kekaisaran Romawi di Malaka tahun 1518.

Warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan oleh kemunculkan orang yang mengaku sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat alias KAS. [Facebook]
Warga Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, digegerkan oleh kemunculkan orang yang mengaku sebagai pemimpin Kerajaan Agung Sejagat alias KAS. [Facebook]

Jodiningrat menyampaikan, dengan berakhirnya perjanjian tersebut, maka berakhir pula dominasi kekuasaan barat mengontrol dunia yang didominasi Amerika Serikat setelah Perang Dunia II.

Baca Juga: Geger Berdiri Kerajaan Agung Sejagat, Tagih Perjanjian 500 Tahun Majapahit

"Jadi, kekuasaan tertinggi harus dikembalikan ke pemiliknya, yaitu Keraton Agung Sejagat sebagai penerus Medang Majapahit yang merupakan Dinasti Sanjaya dan Syailendra," kata Resi Joyodiningkrat.

Warga Penasaran

Munculnya Kerajaan Agung Sejagat yang membuat keraton di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengundang perhatian publik, Senin (13/1/2020).

Baca Juga: Pendiri Kerajaan Agung Sejagat Purworejo Pernah Prediksi World War 3 2020

Pantauan jurnalis Suarajogja.id di lokasi, warga yang penasaran terus mendatangi lokasi keraton itu meski kondisi sudah gelap karena minim lampu penerangan, Senin malam sekitar pukul 22.45 WIB.

Masyarakat Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah memang digegerkan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat yang diprakarsai oleh Totok Santosa Hadiningrat bersama istri, Dyah Gitarja.

Mereka juga sedang membangun kerajaan tepatnya di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Totok Santosa, Pendiri Kerajaan Agung Sejagat Klaim Pentagon Miliknya

Foto dan video viral kirab Keraton Sejagat di Purworejo (Facebook)
Foto dan video viral kirab Keraton Sejagat di Purworejo (Facebook)

Salah seorang warga Pogung, Krisna Aji (18), yang rumahnya berjarak hanya 100 meter dari lokasi, menuturkan sejak sore memang sudah banyak orang berdatangan.

"Mungkin karena viral di media sosial akhirnya masyarakat penasaran. Mereka mendatangi lokasi yang katanya disebut kerajaan ini sejak sore tadi. Saat malam ini juga tambah ramai karena ingin tahu suasana lokasinya," kata Krisna kepada SuaraJogja.

Krisna mengungkapkan, Jumat (10/1) pekan lalu, sejumlah pengikut dari Keraton Agung Sejagat menggelar Kirab Wilujengan. Namun warga menganggap hal itu merupakan acara kebudayaan.

"Awalnya kami kira hanya untuk melestarikan budaya Jawa. Namun lambat laun mereka membangun sebuah lokasi di desa Pogung Jurutengah dan malah membuat kami penasaran. Apalagi sampai mendatangkan batu yang diukir aksara Jawa," terangnya.

Disinggung terkait tanggapan soal kerajaan yang muncul di sekitar tempat tinggalnya, Krisna tak begitu yakin lokasi tersebut akan menjadi keraton.

"Saya kurang yakin ini menjadi keraton seperti Keraton Solo, atau Keraton Yogyakarta. Saya kurang percaya saja," terangnya.

Itulah keramaian Mahapatih Keraton Agung Sejagat yang meminta AS kembalikan kekuasaan. (SuaraJogja.id/ Reza Gunadha).

Berita Terkait
Berita Terkini

Inisiatif ini bertujuan membekali jurnalis dan staf media lokal dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam mengim...

internet | 22:25 WIB

Suara.com, Beritajatim.com dan ISTTS membantu media lokal dalam pemanfaatkan AI....

internet | 22:25 WIB

FlexiCicil hadir sebagai solusi inovatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin memenuhi kebutuhan pembayaran....

internet | 10:31 WIB

REEL LIFE Film Camp memilih 24 peserta terbaik untuk berkecimpung di industri....

internet | 12:15 WIB

Modul Pelatihan Gemini Academy bisa diakses mandiri oleh guru-guru yang memiliki akun belajar.id....

internet | 13:13 WIB